Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun mencatat realisasi pendapatan asli daerah (PAD) 2023 di wilayah setempat mencapai 110 persen atau melampaui dari target yang ditetapkan.
"PAD Kota Madiun pada 2023 berhasil tercapai Rp115 miliar dari target Rp104 miliar atau tercapai 110 persen," ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Madiun, Jariyanto, di Madiun, Kamis.
Menurut dia, penyumbang PAD tertinggi berasal dari sektor Pajak Hotel dan Pajak Restoran, serta Pajak BPHTB.
Kemudian, berasal dari enam sektor lainnya yaitu, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, serta Pajak Bumi dan Bangunan.
Jariyanto menjelaskan penetapan target PAD Kota Madiun pada 2023 melalui tiga tahap. Yaitu, tahap pertama pada APBD murni Bapenda menargetkan PAD sebesar Rp92 miliar.
Kemudian, pada P-APBD 2023 angkanya naik menjadi Rp102 miliar. Selanjutnya, target kembali naik menjadi Rp104 miliar pada PAK APBD 2023.
"Untuk 2024 ini, kami menargetkan PAD sebesar Rp102 miliar. Angka ini bisa saja naik melihat potensi pajak selama 2024," kata dia.
Guna meningkatkan capaian PAD, Jariyanto mengatakan bahwa Bapenda terus memotivasi wajib pajak agar melaksanakan pembayaran sebagaimana mestinya.
Ia juga mengimbau kepada wajib pajak agar meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak. Selain itu, peningkatan PAD juga tak terlepas dari upaya pemkot dalam menggenjot sektor-sektor pendapatan daerah yang lain.
"Dengan membayar pajak, artinya masyarakat turut serta membantu pembangunan di Kota Madiun," katanya.