Madiun (Antara Jatim) - Capaian pendapatan asli daerah (PAD) yang diperoleh dari omzet pos retribusi Wana Wisata Grape di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada tahun 2015 telah memenuhi target yang ditetapkan.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Diskoperindagta) Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo di Madiun, Senin, mengatakan, target PAD dari sektor Wana Wisata Grape untuk tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp10 juta.
"PAD yang ditetapkan tersebut memang kecil, itu karena menyesuaikan dengan kemampuan dan sudah dapat terpenuhi. Untuk tahun 2016 ditargetkan jumlah yang sama," ujar Sawung Rehtomo kepada wartawan.
Menurut dia, tercapainya PAD tersebut seiring banyaknya kunjungan wisatawan ke Wana Wisata Grape. Per hari rata-rata bisa mencapai 50 orang yang berkunjung, sedangkan saat akhir pekan bisa mencapai 300 orang.
"Yang datang kebanyakan adalah rombongan keluarga, anak-anak sekolah, dan juga instansi yang melakukan pelatihan alam. Tiket masuknya juga tergolong murah, sepertinya berkisar Rp1.000 hingga Rp2.000 per orang," kata dia.
Wana Wisata Grape merupakan temat wisata keluarga yang menyuguhkan panorama hutan rimba yang masih alami dan kesejukan alam desa pegunungan lereng Wilis yang khas. Lokasinya yang berdekatan dengan areal persawahan penduduk dan sungai lereng Wilis yang berbatu, semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Sawung menambahkan, pengelolaan Wana Wisata Grape dilakukan bersamaan dengan Perum Perhutani KPH Madiun. Sebab, objek wisata tersebut berada di kawasan hutan, tepatnya masuk wilayah Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Brumbun, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kresek, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun, dengan luas mencapai 0,4 hektare.
"Bagi hasil di antaranya keduanya ditetapkan sebanyak 60 persen untuk KPH Madiun dan 40 persen untuk Pemkab Madiun," kata dia.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan, pihaknya bekerja sama dengan KPH Madiun berupaya menambah sejumlah fasilitas umum. Adapun sejumlah fasilitas yang terdapat di lokasi tersebut di antaranya wahana taman bermain anak serta pendopo yang dapat digunakan sebagai tempat beristirahat. Selain itu juga terdapat lahan bumi perkemahan yang dapat digunakan untuk berkemah sejumlah siswa yang ingin berkegiatan alam.
Wana Wisata Grape juga dijadikan sebagai wahana konservasi hutan oleh KPH Madiun. Pohon rimba langka yang berumur puluhan tahun terawat dengan baik di kawasan itu. Misalnya, pohon mahoni, sengon, flamboyan, dawung, pete, hingga pohon nangka. Tidak hanya itu, kawasan itu juga dijadikan tempat pembibitan aneka bibit pohon rimba liar.
Selain Wana Wisata Grape, lokasi wisata lain yang ada di Kecamatan Wungu adalah Monumen Kresek yang merupakan monumen peringatan keganasan pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Lokasi wisata buatan tersebut mampu menyumbang PAD sebesar Rp4,5 juta selama tahun 2015.
Adapun sejumlah objek wisata yang sedang fokus untuk dikembangkan dan dipromosikan oleh Pemkab Madiun saat ini di antaranya, Waduk Bening Widas, Wana Wisata Grape, Monumen Kresek, Taman Wisata Umbul, desa wisata di lereng Gunung Wilis, dan sejumlah air terjun yang berada di lingkar lereng Gunung Wilis.
Sawung berharap, dengan pengembangan tersebut, tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Madiun pada tahun 2016 dan mendatang dapat lebih baik. (*)