Magetan (Antara Jatim) - Jenazah Ashanul Fuad (14), salah satu dari enam siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bani Alimursyad yang tewas akibat hanyut di sungai saat melakukan kegiatan "outbond" di Wana Wisata Grape Kabupaten Madiun disemayamkan di rumah duka sebelum dikuburkan di desanya di Magetan.
Pengasuh pondok pesantren dan MTs Bani Alimursyad, Ayib Rosyid di Magetan, Selasa mengatakan, jenazah Fuad dipulangkan ke rumah keluarganya di Desa Waduk, Kecamatan Takeran, Magetan, setelah proses identifikasi di Rumah Sakit Paru Kabupaten Madiun pada Senin (10/4) malam.
"Setelah dishalatkan, jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa sekitar," ujar Rosyid yang mengaku sangat terpukul.
Pihaknya tidak menyangka kegiatan outbond sekolahnya tahun ini mengalami musibah. Sebab, kegiatan tersebut sudah menjadi agenda sekolah dan pondok pesantrennya setiap tahun dan selama ini berjalan lancar dan aman.
Ia mengaku tidak melapor ke pihak berwajib tentang agenda outbond tersebut karena selama ini juga tidak pernah melapor dan tidak ada masalah.
"Saya juga menyayangkan, mengapa enam anak ini nekat turun ke sungai. Padahal para guru sudah berulang-ulang mengingatkan untuk tidak bermain di sungai. Yang anak perempuan semuanya nurut tetap di atas," kata dia.
Pascakejadian tersebut, pihaknya memutuskan untuk meliburkan semua kegiatan di sekolah dan pondok pesantren. Para santri tersebut diliburkan hingga tanggal 20 April mendatang.
Hingga kini sudah ada empat dari enam siswa hanyut yang ditemukan petugas dalam kondisi meninggal. Ia berharap dua lainnya yang belum ditemukan, dapat segera ditemukan.
Sementara, Kapolsek Manguharjo Polres Madiun Kota, Kompol Edi Susanto, menyatakan, jenazah keempat yang ditemukan penambang pasir di bantaran Begawan Madiun wilayah Manguharjo Kota Madiun pada Selasa siang tadi teridentifikasi atas nama Ma'arif Sahaf (13).
"Hasil identifikasi tim kesehatan di RSUD dr Soedono yang dicocokkan dengan petugas Polres Madiun di Grape, diketahui jasad itu merupakan bagian dari enam siswa yang hanyut kemarin," kata Kompol Edi.
Selain itu, pihaknya juga memintai keterangan guru, teman, dan keluarga korban yang semuanya menbenarkan jika itu merupakan jenazah Ma'arif.
Dengan demikian sudah ada empat korban siswa hanyut yang ditemukan petugas. Yakni, Ahsanul fuad (14), Hasmi (14), Adliyan (13), dan Ma'arif (13). Mereka semua telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sementara, masih ada dua korban lagi yang belum ditemukan. Yakni, atas nama Ramadhani (14) dan Gandi (13). Tim gabungan masih melakukan pencarian di lokasi aliran sungai Wana Wisata Grape dan sekitarnya, maupun berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di wilayah terusan aliran sungai di Kota Maadiun mauun Ngawi. (*)