Sedikitnya 60 warga dari Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur melakukan kunjungan studi banding tentang pemilahan dan pengolahan sampah di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo.
Rombongan terdiri dari anggota BPD, pengurus LPM, pengurus Tim Penggerak PKK, Petugas sampah serta seluruh Ketua RT dan RW Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Turut hadir mendampingi rombongan Camat Babat, Kabupaten Lamongan Johny Indrianto dan Kepala Desa Tritunggal Ahmad Mansur.
Ahmad Mansur Kepala Desa Tritunggal di Sidoarjo, Rabu, mengaku sangat senang dapat berkesempatan melakukan studi banding di lingkungan Kampung Edukasi Sampah ini.
"Kami dapat belajar dan mendapatkan pengalaman secara langsung tentang pengelolaan sampah secara mandiri oleh warga, dengan memilah dan mengolah sampah mulai dari sumbernya yaitu warga," kata Mansur.
"Warga desa Tritunggal akan kami dorong untuk mempraktekkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan dalam hal pengelolaan sampah dan lingkungan di Kampung Edukasi Sampah ini," katanya.
Camat Babat Johny Indrianto mengatakan bahwa dirinya hadir bersama warga melakukan studi banding pengelolaan sampah yang telah dilakukan dengan baik di lingkungan Kampung Edukasi Sampah.
“Saya telah melihat secara langsung bahwa di Kampung Edukasi Sampah ini telah memiliki mekanisme dan sistem pemilahan dan pengolahan sampah sehingga mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri dengan memanfaatkan sampah yang dihasilkan warga, sehingga bisa menunjang lingkungan menjadi hijau dan asri,” kata Johny.
Ia mengaku terinspirasi dengan yang telah dilakukan warga di Kampung Edukasi Sampah ini untuk diadopsi dan diterapkan pada lingkungan warganya.
Ketua RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan, Kecamatan Sidoarjo Hery Sugiono yang turut menjadi narasumber pada setiap studi banding di Kampung Edukasi Sampah mengaku senang karena saat ini tak hanya pelajar dan mahasiswa yang berminat melakukan pembelajaran luar kelas di Kampung Edukasi Sampah.
Namun, lanjut dia, juga dari berbagai warga dan masyarakat seperti halnya rombongan dari warga desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan tersebut.
Namun, lanjut dia, juga dari berbagai warga dan masyarakat seperti halnya rombongan dari warga desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga masyarakat, para pelajar dan mahasiswa serta institusi swasta dan pemerintahan, yang telah berkunjung dan melakukan studi tiru di Kampung Edukasi Sampah,” kata Hery.
Ia mengatakan, sepanjang tahun 2023 ini, Kampung Edukasi Sampah setidaknya telah dikunjungi lebih dari 3.000 orang pengunjung atau naik 200 persen apabila dibandingkan tahun 2022 lalu yang tercatat sebanyak 1.386 orang.
“Semoga upaya dan ikhtiar kami dalam menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran praktek serta role modeling dalam pengelolaan sampah dan lingkungan secara sederhana di tengah warga dapat memberikan referensi dan edukasi agar semakin banyak warga dan khususnya generasi muda untuk ikut peduli dalam pengelolaan sampah dan lingkungan,” katanya.
Pegiat Lingkungan Kampung Edukasi Sampah Edi Priyanto mengatakan bahwa tren permasalahan sampah saat ini menjadi salah satu problem yang masih belum teratasi secara menyeluruh.
“Masalah sampah akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan bahkan dapat menimbulkan bahaya pada kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap persoalan sampah merupakan salah satu penyebabnya,” jelas Edi.
Menurut dia, perlu sebuah terobosan untuk merubah pandangan masyarakat yang menganggap bahwa sampah ini sebagai barang sisa yang tidak berguna lagi, menjadi sampah yang ada bisa bermanfaat bagi masyarakat, sehingga terbentuklah pola pikir dan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dengan meminimalisir jumlah sampah yang ada.
“Membangun kesadaran warga tentang pentingnya memilah dan mengolah sampah adalah langkah kunci. Dengan mengajak serta kader dan warga melakukan kunjungan secara langsung dan perlihatkan peran model pengelolaan sampah warga seperti yang ada di Kampung Edukasi Sampah ini akan menunjukkan dan sekaligus memperkuat komitmen warga terhadap lingkungan bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.