Madiun (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Madiun telah menggelontorkan sebanyak 8.000 ton cadangan beras pemerintah (CBP) untuk menekan laju kenaikan harga beras di pasaran melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Pemimpin Cabang Perum Bulog Madiun Rizal P Sukmadijaya di Madiun, Selasa, mengatakan ribuan ton beras jenis medium tersebut didistribusikan di wilayah kerja meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp10.900 per kilogram.
"Hingga hari ini kami sudah menggelontorkan sebanyak 8.000 ton beras Program SPHP di wilayah Madiun dan Ngawi, melalui jaringan pasar maupun toko pengecer," ujar Rizal.
Selain itu, beras medium tersebut juga digelontorkan melalui kegiatan operasi pasar yang digelar bekerja sama dengan dinas perdagangan pemda setempat.
Menurut dia, operasi pasar serta Program SPHP tersebut dilakukan oleh Bulog seiring harga beras di pasaran yang hingga kini masih tinggi, yakni mencapai Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram.
Dalam operasi pasar itu, Bulog mendistribusikan ke para pedagang beras di pasar atau toko-toko kelontong dan juga masyarakat.
Baca juga: Satgas Ketahanan Pangan Madiun pantau pasokan beras
Ia menambahkan operasi pasar guna menekan harga beras lewat Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan akan terus dilakukan hingga harga beras di pasaran kembali stabil sesuai instruksi pemerintah.
Rizal meminta masyarakat tidak khawatir karena Perum Bulog Kantor Cabang Madiun menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau meskipun saat ini di pasaran mengalami kenaikan harga.
Selain beras SPHP, Bulog Madiun juga sedang menyalurkan beras bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat sesuai data sasaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Saat ini, kami masih proses menyalurkan beras bantuan pangan untuk alokasi bulan Desember dan pertengahan nanti selesai. Total sejak program ini bergulir, sudah 1.800 ton beras bantuan pangan yang tersalurkan ke penerima," katanya.
Dia juga memastikan bahwa ketersediaan beras yang dimiliki oleh Bulog Kantor Cabang Madiun masih sangat mencukupi, utamanya untuk SPHP, bantuan pangan, serta menghadapi momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Kami pastikan stok aman, yakni 4.000 ton. Sejauh ini serapan beras di gudang Bulog Madiun mencapai 9.000 ton dan terus bertambah saat wilayah Madiun dan Ngawi memasuki masa panen," kata dia.