"Dalam deklarasi ini kami menyerukan agar mahasiswa menjadi garda terdepan dalam mengawal pemilu 2024 dengan aman dan damai," kata Presidium Nasional BEM PTMI Zona V (Jatim-Bali) Mochamad Rafiansyach Hartono.
Rafian sapaannya menyebut ada empat poin penting deklarasi. Pertama, mendukung dan membantu jajaran TNI/Polri dalam menjaga keamanan serta mensukseskan gelaran Pemilu 2024 dengan aman dan damai.
Kedua, menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.
Ketiga, menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta demokrasi.
Baca juga: Kapolda Jatim sampaikan tiga langkah LDII sukseskan Pemilu 2024
Keempat, bersama-sama menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya pemilu 2024.
"Pemilu 2024 yang dilaksanakan menjadi sebuah ikhtiar pemilih pemuda yang memiliki persentase 57 persen dalam pelaksanaan pemilu 2024 sebagai patron dan garda terdepan untuk menciptakan situasi yang aman dan damai," ujarnya.
Berdasarkan data yang dirilis KPU terdapat sebanyak 66,8 juta pemilih dari generasi milenial. Selain itu, pemilih dari gen Z juga mendominasi sebanyak 46,8 juta pemilih.
Rafian menyebut generasi ini dikenal melek teknologi informasi dibandingkan Gen X dan baby boomer sehingga partisipasi aktif mereka dalam proses penyelenggaraan hasil pemungutan suara paling mendukung pelaksanaan Pemilu 2024.
"Jajaran BEM PTMI Zona V Jatim-Bali wajib menggunakan nalar kritis dalam merespon segala informasi pada tahun politik ini dengan melakukan metode analisis dan penjaringan, agar nantinya dapat di ketahui fakta aktual yang sebenarnya," kata Rafian
Ke depan, kata dia, BEM PTMI akan terus berkomitmen dalam mengawal pemilu damai, melaksanakan pemilu yang sehat, tidak saling menjatuhkan dan mengumbar kenegatifan dalam perbedaan pandangan pada pemilu.
“Yang terpenting tetap mengedepankan kondusivitas sehingga pemilu dapat berlangsung jujur tanpa kecurangan dan penuh dengan netralitas," ujarnya.