DPRD Pesimis RSUD Kota Malang tuntas 2012
Kamis, 27 Oktober 2011 17:04 WIB
Malang - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kota Malang, Jawa Timur, mengaku pesimis pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota itu bisa tuntas tahun depan (2012) karena pembangunan fisiknya saja baru dimulai.
Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Christea Frisdiantara, Kamis mengatakan, saat ini pembangunan fisik baru tahap awal, sehingga tidak mungkin tahun depan (2012) bisa operasional seperti yang diharapkan.
"Kami tidak yakin kalau tahun depan RSUD yang dibangun di kawasan Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang itu bisa tuntas, apalagi operasional," tegas politisi dari Partai Demokrat (PD) tersebut.
Ia mengakui, keberadaan RSUD yang nantinya menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien yang menggunakan kartu jaminan kesehatan daerah (jamkesda) tersebut nantinya akan mengurangi beban anggaran klaim dari rumah sakit rujukan saat ini, yakni RST Soepraoen.
Ia mengemukakan, beban anggaran APBD untuk membayar klaim jamkesda di RST Soepraoen rata-rata mencapai Rp3,6 miliar. Tahun 2010, anggaran jamkesda dari APBD hanya Rp2,3 miliar dan tahun 2011 dinaikkan menjadi Rp3,6 miliar, karena tahun lalu (2010) masih menunggak tagihan sebesar Rp1,3 miliar.
Lebih lanjut Christea mengatakan, yang menjadi masalah (kendala) saat ini adalah adanya moratorium terhadap PNS, sehingga tahun ini (2011) tidak ada penerimaan CPNS baru. Padahal, untuk tenaga medis dan paramedis sangat dibutuhkan untuk mengisi di RSUD.
Senada dengan Christea, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Enny Sekar Rengganingati juga pesimis jika pembangunan RSUD bisa diselesaikan tahun depan.
Enny mengaku, anggaran untuk pembangunan RSUD dari APBD 2011 sebesar Rp10 miiar hanya cukup digunakan untuk pengurukan tanah dan memasang pondasi bangunan rumah sakit.
Tahun 2012, katanya, rencananya dianggarkan sebesar Rp12 miliar yang akan digunakan untuk membangun ruang bersalin, ruang rawat inap, poliklinik serta ruang perkantoran (administrasi).
"Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan RSUD tersebut sekitar Rp45 miliar-Rp50 miliar. Kami berharap pembangunan RSUD ini segera tuntas termasuk para petugas medis dan paramedisnya juga sudah siap, agar segera bisa dioperasinalkan," ujar Enny.
RSUD yang berlokasi di kawasan Kedungkandang tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi dan nantinya dijadikan RS rujukan bagi pasien jamkesda di daerah itu yang jumlahnya mencapai lebih dari 31 ribu jiwa.(*)