Surabaya (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur mengajak ratusan mahasiswa Universitas dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya ikut dan terlibat menurunkan angka stunting dengan saling sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan kasus tersebut sejak remaja.
"Kita harus persiapkan remaja agar siap menghadapi kehidupan berkeluarga, memperhatikan faktor kesehatan reproduksi, ekonomi, dan kesehatan mental," kata Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati di kampus setempat, Kamis.
Melalui kegiatan Forum Koordinasi Jurnalis dengan tema "Sinergi Insan Pers bersama Mahasiswa Peduli Jurnalistik dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur", BKKBN Jatim berharap mahasiswa terlibat aktif dalam percepatan penurunan stunting, mulai dari diri sendiri maupun mengajak orang lain.
"Pertama, diri sendiri harus mempersiapkan supaya tidak ada keluarga yang stunting, atau melahirkan anak stunting. Kemudian peran mensosialisasikan kepada lingkungan, yaitu teman sebaya," ujarnya.
Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan sosial dengan mensosialisasikan isu stunting kepada teman sebaya dan lingkungannya.
"Mereka memiliki peran penting sebagai insan sosial yang turut menyosialisasikan upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Dalam mencapai target penurunan stunting, Pemerintah Jawa Timur menetapkan target 14 persen, namun, Ernawati berharap angka tersebut dapat lebih rendah.
"Kita berharap agar target ini lebih rendah sebagai budaya ungkit bagi tingkat nasional, dengan target 13 kabupaten pada tahun 2024," ucapnya.
Menyinggung tantangan di berbagai daerah, Ernawati menyatakan bahwa semua daerah memiliki kesulitan tersendiri.
"Stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kemiskinan, pola asuh, dan pemahaman perkawinan anak. Sinergi antara pihak pers dan mahasiswa menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai persoalan terkait faktor penyebab stunting," katanya.
Sementara itu, Rektor Unitomo Prof. Siti Marwiyah menyambut baik sinergi itu. "Unitomo siap bekerja sama untuk masalah stunting karena kami memiliki SDM yang kuat,” tutur Prof. Siti.
Prof. Siti menambahkan ada beberapa fakultas yang bisa mengedukasi tentang gizi dan kebutuhan makanan sehat calon ibu hamil.
Universitas dr. Soetomo juga telah melaksanakan KKN Tematik, di mana dosen pembimbing sudah membekali mahasiswa tentang gizi dan stunting sehingga bisa diteruskan ke masyarakat saat mereka melakukan KKN Tematik.