Surabaya (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menggelar Apel Siaga Komitmen Sukseskan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Surabaya, Rabu.
Kegiatan ini sekaligus menandai pemberangkatan 30 motor Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk mengunjungi keluarga sasaran dalam upaya pencegahan stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati, mengatakan agenda tersebut merupakan bagian dari GENTING, yang berfokus pada distribusi bantuan hasil donasi masyarakat guna menekan angka stunting di wilayah setempat.
"Hari ini kami melaksanakan safari Ramadhan dalam bentuk distribusi donasi dari orang tua asuh. Bantuan ini berasal dari komunitas PKB di Surabaya yang mengumpulkan dana untuk disalurkan kepada keluarga berisiko stunting," ujar Maria Ernawati.
Kunjungan dilakukan di sejumlah lokasi, termasuk rumah Saiful Arif di Ngagel Timur V No. 92 yang menerima bantuan kategori nutrisi, serta rumah Saiful Anwar di Pucang Sewu 7 No. 28 yang menerima bantuan kategori non-nutrisi.
Selain makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, program ini juga mencakup perbaikan rumah tidak layak huni, peningkatan sanitasi, serta penyediaan akses air bersih.
Maria Ernawati menambahkan dalam pelaksanaan program ini BKKBN menggandeng berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) yang berkontribusi dalam penyediaan teknologi air bersih, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mendukung perbaikan rumah layak huni.
Salah satu penerima manfaat, Saiful Arif, mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah dalam upaya pencegahan stunting.
"Saya sangat terbantu dengan adanya bantuan ini. Saya menerima sembako dan makanan tambahan untuk balita. Harapan saya, program seperti ini terus berlanjut agar semakin banyak keluarga yang kurang mampu bisa terbantu," ujarnya.
Sementara Camat Gubeng, Eko Kurniawan Purnomo, menyampaikan bahwa di wilayahnya terdapat 10 anak pra-stunting dan enam anak stunting yang mendapat pendampingan.
"Anak yang sudah stunting kami dampingi ke puskesmas atau rumah sakit rujukan, sementara anak pra-stunting kami jaga agar tidak sampai terkena stunting. Kami berterima kasih kepada BKKBN atas bantuan dan perhatian bagi warga kami," katanya.
BKKBN Jatim gelar apel siaga dan kunjungan keluarga cegah stunting
Rabu, 19 Maret 2025 15:05 WIB

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Maria Ernawati (dua kiri) saat memberikan bantuan untuk mencegah stunting di Surabaya. ANTARA/Willi Irawan