Surabaya (ANTARA) - Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur (Jatim) Maria Ernawati menyampaikan pihaknya menargetkan 262 akseptor pria mengikuti pelayanan KB pria berupa Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi yang digelar di 38 kabupaten/kota di provinsi itu.
"Contohnya di Sidoarjo, dari 14 pendaftar, sekitar 10–11 berhasil dilayani karena pertimbangan medis. Ini bentuk nyata kesetaraan peran ayah dalam keluarga dan kontribusi pria dalam program KB nasional," ujarnya di sela peluncuran Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Surabaya, Senin.
Peluncuran GATI menjadi tonggak penting dalam penguatan peran ayah dalam keluarga dan masyarakat, sebagai bagian dari upaya menyongsong Generasi Emas 2045. Kegiatan ini dilaksanakan secara nasional dan diikuti serentak di berbagai daerah, termasuk di Jatim.
Maria menyatakan melalui GATI, BKKBN mendorong terciptanya budaya pengasuhan yang suportif, setara, dan berkualitas, guna memperkuat fondasi keluarga Indonesia di tengah tantangan zaman.
"Kehadiran ayah, meski tidak selalu secara fisik, bisa tetap dirasakan melalui komunikasi yang intens dan perhatian yang tulus. Ini yang ingin dibangun lewat GATI," kata Maria.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji dalam sambutan virtualnya menegaskan pentingnya kesinambungan implementasi GATI sebagai respon atas meningkatnya fenomena fatherless atau minimnya peran ayah dalam keluarga.
“Jangan sampai hari ini kita launching, besok langsung selesai. GATI hadir karena banyak anak yang lebih dekat dengan gawai ketimbang ayahnya. Ini yang harus kita ubah,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri BKKBN M. Shoim Haris menambahkan GATI merupakan bagian dari program quick wins kementerian yang fokus pada pemulihan peran ayah sebagai figur utama dalam pembentukan karakter bangsa.
Program GATI mencakup berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, kampanye “Ayah Mengantar Sekolah”, serta produksi konten edukatif digital berupa video, infografis, dan buku elektronik (e-book).
Dengan peluncuran ini BKKBN berharap dapat membangun peran ayah yang aktif, hadir, dan menjadi teladan di lingkungan keluarga, demi mewujudkan keluarga berkualitas dan berdaya saing pada masa depan.