Madiun (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Mikro, dan Menengah Kota Madiun memberi pelatihan diversifikasi produk tembakau kepada puluhan karyawan pabrik rokok guna meningkatkan kesejahteraan buruh.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Mikro, dan Menengah Kota Madiun Andriono mengatakan ada 40 karyawan pabrik rokok mengikuti pelatihan tersebut yang dananya diambil dari pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
"Harapannya, pelatihan dapat meningkatkan keterampilan pekerja sehingga bisa menambah pemasukan. Tidak dari pabrik rokok saja," ujarnya di sela pembukaan pelatihan di Hotel Kartika Abadi Kota Madiun, Rabu.
Menurut dia, pelatihan diversifikasi produk tembakau yang diajarkan ke peserta yakni pembuatan parfum dan pestisida dari limbah tembakau dan rokok.
Adapun pelatihan digelar selama dua hari, yakni Rabu (1/11) dan Kamis (2/11) dan diharapkan para peserta dapat mengikutinya dengan baik.
"Kegiatan pelatihan berlangsung dua hari. Materi diisi dengan teori serta praktik sekaligus," kata dia.
Berdasarkan inovasi teknologi di bidang pertanian, tembakau mengandung bahan nikotin yang juga bersifat racun terhadap serangga (insektisida) sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pengendali hama.
Selain itu, tembakau memiliki aroma yang khas karena di dalamnya terkandung senyawa-senyawa aromatis yang mudah menguap atau biasa disebut dengan minyak atsiri.
Minyak atsiri tembakau dapat diekstrak dengan cara destilasi atau penyulingan. Minyak atsiri tembakau memiliki aroma yang khas sehingga dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan parfum badan.
Andriono berharap agar pelatihan tersebut bisa memberikan manfaat bagi para peserta hingga meningkatkan ekonomi.