Malang (ANTARA) - Korem 083/Baladhika Jaya mengggelar deklarasi Pemilu Pamai 2024 di Aula Makorem setempat, Senin.
Diikuti berbagai unsur, seperti para ketua partai politik peserta pemilu, tokoh agama, organisasi kepemudaan, KPUD dan Bawaslu setempat.
Deklarasi ini juga diikuti 9 Kodim di wilayah kerja Korem 083 secara virtual. Seperti Kodim Lumajang, kota Batu dan kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Jember. Dalam gelaran ini yang juga diikuti dari unsur Polri ini, ditandai dengan pembubuhan tanda tangan secara bersama-sama.
Gaung mewujudkan pemilu damai ini diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk ketua DPRD kota Malang, I Made Riandiana Kartika. Menurutnya, upaya untuk melahirkan pemilu damai ini harus terus dan selalu didengungkan. Sehingga nantinya akan diperoleh pemilu yang bermartabat.
"Memanasnya politik di ibukota Jakarta, jangan sampai dibawa ke daerah, khususnya Kota Malang. Apalagi kota ini untuk toleransi kehidupan beragamanya terbaik di Jawa Timur. Maka kita semua harus bisa menjaga itu," imbuh pria yang akrab disapa Ebes Made tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa pihaknya setuju dengan pernyataan Danrem 083 Baladhika Jaya, Kol Inf Jamaludin, bahwa Indonesia ini berdiri diatas perbedaan. "Jika perbedaan ini dirawat dan dikelola dengan baik, maka akan menjadi kekuatan. Jika tidak, maka akan jadi kelemahan," tegas Ebes Made.
"Minimal para peserta deklarasi hari ini bisa menyuarakan pemilu damai hingga ke masyarakat paling bawah, maka pelaksanaan pesta demokrasi 5 tahunan yang akan digelar pada 14 Februari 2024 akan berjalan dengan baik. Ya, setidaknya di wilayah kerja Korem 083 lah," sambungnya.
Guna menguatkan hal tersebut, Ebes Made akan menginisiasi grup whatapp bagi para ketua partai politik peserta pemilu yang ada di kota Malang. "Dalam 1-2 hari ini akan saya realisasikan, sehingga jika ada sesuatu hal yang harus diklarifikasi atau yang lain bagi partai politik tertentu, komunikasinya akan lebih mudah," ungkapnya.
"Inisiasi ini akan sangat baik dan positif. Kalau saya boleh berpendapat, mungkin ini satu-satunya dan pertama di Indonesia. Dalam kontek ini, tujuan saya tidak untuk yang lain tapi demi untuk mewujudkan pemilu damai dan bagian dari proses demokrasi," pungkas Made.(adv)