Bangkok (ANTARA/AFP) - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra Kamis mengatakan bahwa pihaknya mungkin akan melindungi semua bagian Bangkok dari banjir terburuk di negara itu selama beberapa dekade, dan menggambarkan situasi itu sebagai "krisis nasional". "Kita tidak bisa memblokir air tersebut selamanya," kata Perdana Menteri Shinawatra Yingluck kepada wartawan, dan menambahkan bahwa pemerintah akan memilih bagian mana dari kota untuk memungkinkan dilalui air untuk meminimalkan dampak. "Kita perlu daerah-daerah yang bisa dijadikan saluran air, untuk dilalui air sehingga dapat mengalir ke laut," katanya. Pemerintah telah memperkuat tanggul banjir di kota dalam upaya untuk mencegah banjir mengalir ke kota yang padat dari dataran tengah, yang beberapa meter berada di bawah air. Upaya-upaya untuk menjadi jantung ekonomi dan politik negara tetap kering telah disulitkan oleh air pasang musiman, yang juga mengambil korban di daerah-daerah di luar ibukota. "Banjir datang dari segala arah dan kita tidak dapat mengendalikan mereka karena itu adalah air dalam jumlah yang besar. Kami akan mencoba untuk memperingatkan orang-orang," kata Yingluck. "Masalah ini sangat luar biasa. Ini adalah krisis nasional, jadi saya berharap untuk mendapatkan kerja sama dari semua orang." Tiga bulan hujan lebat telah menewaskan 320 orang, merusak rumah dan mata pencaharian jutaan orang, sebagian besar di bagian utara dan tengah Thailand. Puluhan ribu orang juga dipaksa untuk mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan.(*)
PM Thailand: Banjir di Bangkok Tak Bisa Dielakkan
Kamis, 20 Oktober 2011 13:05 WIB