Malang (ANTARA) - Kejuaraan festival and open tournament karate piala kemerdekaan RI dan ketua DPRD Kota Malang, yang digelar di Gor Ken Arok pada Sabtu (28/10) diikuti 1.559 karate dari berbagai daerah.
Tak hanya dari Malang raya atau berbagai daerah di Jawa Timur, tapi juga provinsi lain, seperti dari Bali dan Sulawesi Tenggara.
Sehingga kejuaraan yang berlangsung selama 2 hari ini menjadi ajang bergensi yang patut diapresiasi. Dengan membludak peserta, tentu persaingan sangat ketat.
Di sisi lain, hal ini sekaligus menjadi tolok ukur bagi karate-karate kota Malang dalam mengasah serta mengukur kemampuannya.
Demikian yang disampaikan ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika usai pembukaan kompetisi tersebut. Dari tingginya antusias peserta ini, pria yang biasa disapa Ebes Made itu, pihaknya berencana akan mengadakan kejuaraan ini 2 kali dalam setahun.
"Kami berharap nantinya akan terlahir lebih banyak lagi atlet karate profesional dan bermental juara dari kota Malang. Selain itu, juga akan memunculkan karate muda bertalenta," katanya.
Lebih lanjut Ebes Made menyampaikan, bahwa pada tahun 2025 nanti kota Malang akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Timur ke IX. Sehingga pada ajang tersebut kontingen kota Malang akan mendulang banyak medali.
Terkait hal tersebut, pada PORPROV ke VIII lalu kontingen karate kota Malang hanya meraih 2 medali perak dan 1 medali perunggu. "Dengan persiapan yang matang, termasuk dari kejuaraan ini, diharapkan pada PORPROV Jatim ke IX mendatang dapat menambah pundi-pundi medali yang lebih membanggakan," kata Ebes Made.
"Untuk merealisasikan itu semua, maka berbagai pihak harus turut mendukung. Seperti halnya dari pemkot Malang dan KONI setempat sebagai leading sektornya. Dengan kebersamaan, maka kita optimis apa yang kita cita-citakan akan terealisasi dengan baik," katanya. (adv)