FIB Untag Surabaya gelar pelatihan bahasa di Desa Claket

dosen dari Program Studi Sastra Inggris Untag Surabaya, Dona Rahayu Sugiarti (kanan) saat memberi materi kepada peserta di Desa Claket, Kabupaten Mojokerto. ANTARA/HO-FIB Untag Surabaya

hal ini bertujuan agar para peserta menjadi percaya diri untuk mengaplikasikan kemampuan bahasa asingnya

Surabaya (ANTARA) - Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan pelatihan bahasa Jepang dan bahasa Inggris tingkat menengah bernama "Benkyoukai" untuk meningkatkan mutu kepariwisataan di Desa Claket, Kabupaten Mojokerto.

"Kegiatan ini merupakan wujud dari beberapa program yang mendapat pendanaan hibah Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM)," kata salah satu dosen dari Program Studi Sastra Inggris Untag Surabaya, Dona Rahayu Sugiarti dalam keterangannya, Senin.

Peserta dalam kegiatan tersebut merupakan masyarakat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Claket.

Materi pelatihan Bahasa Jepang difokuskan pada keterampilan berkomunikasi lisan untuk kepariwisataan sementara pelatihan Bahasa Inggris menyasar peserta pelatihan yang telah memiliki kemampuan dasar bahasa Inggris karena sasaran pelatihan ini adalah peserta pelatihan mampu membuat video storynomic sebagai media promosi Desa Wisata Claket.

Dosen Program Studi Sastra Jepang Mochammad Fredy yang menjadi pemateri lain mengatakan kegiatan video storynimoc ini menjadi output dari pelatihan yang berlangsung selama dua hari.

"Selain untuk mengukur keberhasilan, hal ini bertujuan agar para peserta menjadi percaya diri untuk mengaplikasikan kemampuan bahasa asingnya," ujarnya.

Salah seorang peserta pelatihan, Fajar mengatakan bahwa pelatihan tersebut sangat membantunya dalam mengembangkan skill Bahasa Inggris dan menambah keterampilan baru yakni Bahasa Jepang.

"Kami sangat senang dan terbantu dengan adanya kegiatan ini, karena kedepannya Desa Wisata Claket ini diharapkan mampu menjadi desa wisata berdaya saing internasional sehingga kami selaku pelaku wisata juga harus mempersiapkannya, salah satunya bahasa asing," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Program PKM, Luluk berharap kegiatan yang telah dilakukan ini mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan skill kebahasaan pelaku sadar wisata di desa Claket.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari hibah PKM DRTPM tahun 2023 dengan judul Peningkatan Pengelolaan Desa Wisata Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto menuju Desa Wisata Berdaya Saing Internasional," tuturnya.