Mahasiswa Desak Kandidat Rektor Unej Bentuk BEM

Jember - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam badan eksekutif mahasiswa (BEM) dan senat mahasiswa mendesak lima kandidat Rektor Unej segera membentuk BEM Unej, apabila mereka terpilih sebagai Rektor Unej periode 2012-2016. "Kami minta komitmen seluruh bakal calon rektor Unej untuk membentuk BEM karena selama ini Unej tidak memiliki BEM di tingkat universitas," kata koordinator BEM fakultas di Unej, Ahmad Fatoni, di sela-sela penyampaian rencana program kerja lima kandidat rektor di gedung Sutardjo kampus setempat, Rabu. Sejumlah aktivis mahasiswa tersebut melakukan interupsi di sela-sela acara pemaparan rencana program kerja lima kandidat rektor, namun panitia meminta mahasiswa menyampaikan aspirasinya pada saat dibuka sesi tanya jawab. Lima bakal calon Rektor Unej yakni Dekan Fakultas Hukum Prof Dr M. Arief Amrullah, Pembantu Rektor II Unej Dr Ir Jani Januar MT, Pembantu Rektor I Unej Prof Drs Agus Subekti MSc PhD, Guru Besar FKIP Prof Dr Sutarto MPd, dan Pembantu Dekan I Fakultas MIPA Drs Moh. Hasan MSc PhD. Menurut dia, seluruh kandidat rektor harus menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk membentuk BEM tingkat universitas, sehingga aspirasi mahasiswa dapat ditindaklanjuti melalui lembaga mahasiswa tersebut. "Semua kandidat setuju dengan pembentukan BEM Unej, namun hanya empat kandidat yang bersedia tanda tangan surat pernyataan itu yakni M. Arief Amrullah, Jani Januar, Agus Subekti, dan M. Hasan, sedangkan Sutarto tidak membubuhkan tanda tangan," paparnya. M. Arief Amrullah mengaku sangat setuju dengan pembentukan BEM karena lembaga perwakilan mahasiswa tersebut dapat menjadi alat kontrol terhadap kebijakan Universitas Jember. "Saya bersedia menandatangani surat pernyataan itu karena pembentukan BEM dapat berdampak positif terhadap kemajuan perguruan tinggi," tuturnya di hadapan civitas akademika Unej. Selama ini, kata dia, banyak undangan kegiatan yang ditujukan kepada BEM Unej dari berbagai perguruan tinggi negeri atau swasta, namun undangan tersebut terpaksa diabaikan karena Unej tidak memiliki lembaga BEM di tingkat universitas. "Saya janji segera membentuk BEM Unej, apabila nanti saya terpilih menjadi Rektor Unej periode 2012-2016 mendatang," ucap guru besar hukum pidana Unej itu.