Surabaya (ANTARA) - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menyatakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan wisata pesisir perlu dikembangkan sebagai upaya mendongkrak perekonomian warga setempat.
"Misalnya, Benteng Kedung Cowek dan Gudang Peluru. Tempat ini bisa menjadi salah satu ikon wisata di Surabaya kalau digarap dengan maksimal," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Selain itu, lanjut dia, Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran. Di tempat wisata ini para pelaku UMKM menjual makanan khas Surabaya seperti lontong kupang, lontong balap, es degan dan lainnya.
Lebih lanjut Anas mengatakan, tidak banyak yang tahu akan obyek wisata ini. Padahal potensi untuk disukai masyarakat sangat besar.
"Masyarakat bisa melihat dan menyusuri benteng tua yang megah. Sambil menikmati pemandangan laut lepas. Kemudian pengunjung disuguhi kuliner yang disajikan pedagang UMKM setempat. Sehingga taraf ekonomi warga di wilayah tersebut menjadi lebih baik," ujarnya.
Anas kembali menjelaskan sebenarnya embrio industri wisata pesisir di Surabaya sudah terbentuk seperti halnya di sekitaran THP Kenjeran. Di sana banyak pedagang olahan hasil laut nelayan setempat. Namun, kawasan tersebut belum tergarap maksimal.
"Kami mendorong pertumbuhan industri wisata di Surabaya yang tentunya akan integral dengan pertumbuhan UMKM. Lewat potensi-potensi yang tersedia," ucapnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan terus mematangkan konsep penataan pembukaan Jembatan Suroboyo khusus bagi pejalan kaki dengan harapan bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata baru yang dapat menggairahkan perekonomian warga sekitar.
Bahkan, lanjut dia, untuk lebih menggairahkan ekonomi warga sekitar, pihaknya juga berencana mengintegrasikan Jembatan Suroboyo dengan objek destinasi wisata yang ada di pesisir Pantai Kenjeran.
"Terintegrasi mulai dari THP Kenjeran lama, hingga Patung Suroboyo dan Sentra Ikan Bulak. Jadi terkoneksi, satu kesatuan paket wisata," katanya.