Surabaya (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya memperketat pengawasan di area pedestrian melalui "Tim Soboratan" guna mencegah munculnya aksi penculikan hingga kenakalan remaja yang melibatkan pelajar.
"Mencegah penculikan dan kenakalan remaja. Sekarang kami lihat kalau ada anak-anak sekolah duduk sendiri di tempat sepi kami pasti tanya tunggu siapa, terutama yang pelajar perempuan," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya M Fikser kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Minggu.
Pengawasan tersebut dilaksanakan secara rutin, mulai jam masuk hingga pulang sekolah.
"Kalau mendapati ada pelajar yang punya masalah kami bantu fasilitasi ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), orang tuanya juga dipanggil," ucapnya.
Tak sampai di situ saja, Tim Soboratan juga mendatangi para pelajar yang kedapatan sedang berkumpul di pinggir jalan saat jam pulang sekolah.
"Artinya kalau mereka ada masalah kami bantu, tetapi kalau mereka ada yang lari kami juga curiga," ujarnya.
Dia menjelaskan pengawasan itu juga menindaklanjuti arahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menginginkan adanya jaminan keamanan bagi para pelajar.
Selain itu, kata dia Wali Kota Surabaya juga tak menginginkan para pelajar terlibat aksi kenakalan remaja.
"Seperti yang diutarakan Pak Wali Kota semua anak-anak di Surabaya merupakan anak-anak kami. Kami lakukan ini sebagai bentuk cinta sebagai orang tua kepada mereka," ucapnya.
Di samping itu, diterjunkannya Tim Soboratan juga untuk mencegah adanya seorang menjalankan aktivitas berbahaya, seperti bermain di tepi sungai maupun di area proyek perbaikan gorong-gorong atau saluran air.
"Kadang juga ada yang di saluran besar cari ikan takutnya terjadi apa-apa, intinya anak-anak kami harus juga tanggung jawab ke mereka," kata Fikser.
Fikser juga mengingatkan orang tua tetap memiliki tanggung jawab besar terkait keselamatan anak-anaknya.
Karenanya, dia meminta para orang tua rutin memantau seluruh aktivitas dan kondisi anak-anaknya.
"Kalau anak belum pulang orang tua harus tanya, minimal telepon. Kalau ada tugas kerja kelompok juga ditanya lokasinya dimana," ucapnya.
Di samping itu, dia menambahkan pengawasan ketat yang dilakukan mendapatkan apresiasi dari para orang tua pelajar.
"Orang tua mereka juga berterima kasih ke Satpol PP," katanya.