Pemkot Probolinggo libatkan partisipasi anak dalam musrenbang

Kota Probolinggo (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur melibatkan partisipasi anak-anak agar mereka menyampaikan pendapat dalam kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) anak di kota setempat yang digelar ruang Puri Manggala Bhakti kantor Wali Kota Probolinggo, Rabu.

"Saya mau menyampaikan pesan untuk pemenuhan kebutuhan anak, termasuk sarana dan prasarana mereka berkreasi harapannya juga bisa lebih dilengkapi melalui CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan," kata Asisten Pemerintahan Kota Probolinggo Gogol Sudjarwo di Probolinggo.

Menurutnya, Musrenbang Anak yang diselenggarakan itu mengusung tema "Anak Terlindungi Indonesia Maju" yang selaras dengan tema Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2023 dengan menggandeng narasumber dari Bappeda Litbang dan Dinkes, serta PPKB.

Ia mengatakan musrenbang adalah forum musyawarah tahunan untuk mendapatkan masukan dari anak dalam rangka mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan pemenuhan hak anak di Kota Probolinggo.

"Melalui musrenbang itu, anak-anak bisa menyampaikan langsung keinginan dan masukan mereka pada pemerintah, khususnya dalam segi pemenuhan hak anak dan pencegahan kekerasan terhadap anak di Kota Probolinggo," tuturnya.

Kegiatan itu juga sekaligus merupakan salah satu bentuk rangkaian peringatan Hari Anak Nasional ke-39, di mana melalui kegiatan itu diharapkan masukan dan saran dari forum anak yang ada di tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota, sehingga peran anak sebagai “2P” semakin meningkat.

Menurut dia 2P dimaksud adalah pelapor dan pelopor yang dapat mendorong dan mendukung pembangunan di Kota Probolinggo. Khususnya dalam pemenuhan hak anak dan sebagai upaya mencegah perkawinan anak, isu pekerja anak, rokok, bullying dan stunting.

“Adik-adik forum itu nantinya juga kami harapkan bisa menyampaikan kepada teman-temannya tentang bahaya perkawinan anak di bawah usia 19 tahun. Semoga apa yang kami hasilkan membawa dampak yang positif, bermanfaat serta membawa Kota Probolinggo semakin hebat dan handal," tutur Gogol Sudjarwo.