Madiun (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengajukan tambahan 6.549 ton pupuk bersubsidi ke Kementerian Pertanian melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur, guna menghadapi kebutuhan musim tanam akhir tahun.
"Kami sudah mengajukan ke pusat melalui provinsi 6.549 ton untuk memenuhi kebutuhan yang kurang. Tapi, belum diketahui apakah disetujui atau bagaimana, masih menunggu," ujar Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dispertan Kabupaten Madiun Parna di Madiun, Jatim, Selasa.
Tambahan tersebut untuk pupuk jenis urea sebanyak 1.382 ton dan pupuk jenis NPK sebanyak 5.167 ton.
Parna menyatakan berdasarkan hasil pemantauan timnya yang turun ke lapangan, stok pupuk bersubsidi di kios-kios petani yang ditunjuk hanya tersisa 20 persen dari jatah tahun ini.
Sesuai data, alokasi atau jatah pupuk bersubsidi jenis urea di Kabupaten Madiun untuk tahun 2023 mencapai 25.134 ton dan jenis NPK 11.259 ton.
Sedangkan, serapan pupuk subsidi di wilayah Kabupaten Madiun hingga Agustus 2023 sudah mencapai 69,9 persen untuk urea dan NPK sebesar 75,6 persen dari alokasi.
Jika melihat dari serapan tersebut, maka sisa alokasi yang tersedia saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan petani hingga akhir tahun yang bertepatan dengan musim tanam hujan (MP1).
Parna berharap pengajuan tambahan pupuk bersubsidi tersebut bisa segera disetujui, sehingga petani di Kabupaten Madiun tidak perlu merasa khawatir terhadap ketersediaan pupuk bersubsidi.