Madiun (ANTARA) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai Jawa Timur, khususnya Kota Madiun, menjadi pusat keunggulan atau "center of excellence" atas keberhasilan program keluarga berencana (KB) sehingga layak menjadi jujukan pelatihan baik oleh pihak lembaga dalam maupun luar negeri.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN RI M.Rizal Martua Damanik mengatakan karena menjadi pusat keunggulan program KB nasional itulah, maka Kota Madiun mewakili Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah kunjungan kerja delegasi Kenya dan Bangladesh untuk menimba ilmu soal program KB dan kesehatan reproduksi.
"Sekarang ini delegasi dari Kenya yang dipimpin Kepala BKKBN-nya ingin melihat secara langsung mengenai praktik KB pasca-persalinan dan kesehatan reproduksi. Dan Jatim itu salah satu center of excellence kita dari BKKBN dan di Jatim ada Kota Madiun sebagai salah satu center of excellence di bidang kesehatan," ujar Rizal saat konferensi pers dalam pembukaan kegiatan pelatihan di Gedung GCIO Diskominfo Kota Madiun, Senin.
Menurutnya, COVID-19 yang melanda tanah air menjadi tantangan tersendiri. Hanya saja, program KB harus tetap berjalan, termasuk soal penggunaan alat kontrasepsi dan penurunan angka "stunting".
Sinergi yang selama ini dibangun antara pemerintah pusat dan daerah dalam hal kesehatan reproduksi membuahkan hasil. Indonesia berhasil meraih penghargaan tertinggi dunia dalam bidang Kependudukan yaitu "The 2022 United Nations Population Award" (UNPA) atau Penghargaan Dunia di Bidang Kependudukan tahun 2022.
"Sejak saat itu banyak negara yang tertarik dan minat ingin belajar tentang KB di Indonesia. Karena prestasi diraihnya penghargaan tersebut nama Indonesia sering disebut di berbagai forum. Nah dalam periode empat tahun kemarin, Indonesia menerima banyak kunjungan," katanya.
Keberhasilan Indonesia meraih penghargaan itu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk lintas kementerian. Adapun beberapa negara yang sebelumnya menimba ilmu soal kependudukan di Indonesia di antaranya delegasi Afganistan, serta sejumlah negara di Afrika.
"Mereka ingin menyaksikan secara langsung apa dan bagaimana program keluarga berencana yang diterapkan di Indonesia," katanya.
Rizal menegaskan, kunjungan kerja dan pelatihan delegasi Kenya dan Bangladesh di Kota Madiun tersebut ke depan tak hanya soal kesehatan. Namun juga kerja sama soal aspek lain, terutama potensi lokal yang ada di Kota Madiun.
"Kita harus bisa memanfaatkan kunjungan ini untuk aspek lain. Insya Allah bisa berjalan dengan lancar," kata dia.