Pemprov Jatim (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mencatat transaksi misi dagang senilai Rp340,477 miliar dalam kegiatan misi dagang dan investasi dengan Provinsi Banten.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan dalam kegiatan yang digelar setengah hari, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB itu, diikuti oleh sebanyak 157 pengusaha dari kedua provinsi. Terdiri dari 57 pengusaha dari Jatim dan 100 orang lainnya asal Banten.
"Dari total transaksi sebesar Rp 340,477 miliar, para pengusaha Jatim menjual sebesar Rp312,017 miliar dan membeli senilai Rp28,4 miliar," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Senin malam.
Menurutnya Banten menjadi provinsi ke-33 yang dikunjungi Jatim dalam kegiatan misi dagang dan investasi.
Khofifah menjelaskan alasan misi dagang yang dilakukan Jatim di berbagai provinsi se- Indonesia merupakan upaya untuk mengenali masing-masing keunggulan kompetitif dan komparatif.
"Pasar dalam negeri sangat besar. Sekitar 270 juta masyarakat Indonesia adalah pasar yang luar biasa. Ekspor ke luar negeri memang penting. Tapi bagi Jatim menguatkan perdagangan antarpulau dan provinsi se-Indonesia dengan jumlah pasar besar jauh lebih penting," ujarnya.
Khofifah meyakini pertemuan antar pengusaha dalam misi dagang selalu berdampak pada kerja sama yang menguntungkan.
Mantan Menteri Sosial itu mencontohkan dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Banten ada pengusaha yang sedang membangun apartemen dengan jumlah hunian mencapai 1.000 unit.
"Nantinya furniture apartemen itu akan dipesan dari pengusaha asal Jatim," katanya.
Selengkapnya komoditas yang dijual dari Jatim dalam misi dagang dengan Provinsi Banten adalah pakan ikan dan udang, rumput laut, daging sapi, benih tanaman, produk olahan tembakau, bahan bangunan, pembangunan rumah, kerjasama investasi konstruksi, kopi, ayam beku, serta beras.
Sedangkan komoditas yang dibeli dari Banten adalah beras ungu, promosi dan kamar hotel, serta coconut charcoal briquitte.