Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur melakukan surveilans usai vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di salah satu kecamatan di lereng Gunung Bromo untuk memastikan kondisi kesehatan hewan ternak masyarakat.
"Kegiatan itu untuk pengambilan serum sekitar 1.026 ekor dan serum darah sapi yang sudah divaksin PMK, serta swab yang diambil sebanyak 200 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi di kabupaten setempat, Senin.
Menurutnya pengambilan serum itu bertujuan untuk mengukur teater antibodi yang ada pada ternak setelah diberikan vaksinasi PMK di wilayah kabupaten Probolinggo.
"Ada 55 titik yang diambil, jadi ada beberapa kecamatan di 55 titik bisa desa maupun dusun. Sebanyak 1.026 sampel, serum darahnya 1.200 sampel dan swab 200 sampel,"tuturnya.
Baca juga: Capaian vaksinasi PMK di Jatim tertinggi se-Indonesia
Ia menjelaskan serum yang sudah diambil dari lapangan dan dikumpulkan ke UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan sebelum akhir September 2023 sudah harus selesai sebanyak 1026 sampel yang diambil, kemudian akan dikirimkn Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.
"Tidak semua ternak itu diambil sampelnya, khususnya sampel serum darah itu ternak yang sudah diberikan vaksinasi PMK. Kalau tidak diberikan vaksin PMK, jangan diambil serum darahnya karena tidak ada sistem antibodi yang terbentuk," katanya.
Ia berharap ternak yang ada di Kabupaten Probolinggo khususnya seperti sapi, kambing, domba, kerbau maupun babi yang sudah diberikan vaksinasi PMK dan memiliki teater antibodi di dalam tubuhnya bisa diturunkan ke anaknya.
"Harapannya supaya ternak di wilayah Kabupaten Probolinggo yang sudah diberikan vaksinasi PMK memiliki teater antibodi yang cukup, khususnya pada PMK," ujarnya.
Selain itu, masyarakat yang memiliki ternak rentan PMK itu tetap berkomunikasi dengan petugas teknis peternakan maupun dokter hewan agar ternaknya diberikan vaksinasi PMK karena program pemerintah pusat tidak akan sukses bila masyarakat tidak membantunya.