Jakarta (ANTARA) - Langkah tim debutan Latvia di Piala Dunia FIBA harus terhenti setelah dikalahkan dengan selisih skor tipis 79-81 oleh Jerman pada babak perempat final Piala Dunia FIBA 2023 yang dimainkan di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, Rabu.
Latvia yang tampil brilian selama bertanding di Jakarta (fase grup babak 1 dan 2) dengan meraih empat kemenangan dan satu kekalahan, harus rela mengubur mimpi mereka menjadi tim debutan pertama yang lolos ke babak semifinal setelah sebelumnya dilakukan Kroasia pada 1994.
“Tentu saja, ada kekecewaan besar saat ini, tapi kami tidak boleh melewatkan visi yang lebih luas dari jalur kami, apa yang kami lakukan, apa pencapaian kami di lapangan, gaya bermain kami, identitas yang kami tunjukkan kepada semua orang,” kata pelatih Latvia Luca Banchi, dilansir dari laman resmi FIBA, Rabu.
“Kami pindah dari Jakarta ke Manila untuk duduk satu meja dengan tujuh tim terbaik dunia lainnya. Mereka tampak begitu besar. Begitu kuat. Begitu bertenaga. Sekali lagi kami menunjukkan bahwa kami mampu bersaing dan itu membuat saya sangat bangga,” tambahnya.
Baca juga: FIBA 2023: Erick Thohir sebut penonton Indonesia paling banyak dibanding Jepang-Filipina
Latvia memulai kuarter dengan sangat baik dengan mampu unggul jauh 13-3 melalui angka-angka yang disumbang oleh Arturs Zagars, Rolands Smits, dan Davis Bertans.
Anak-anak asuh Luca Banchi itu kemudian lengah setelah unggul jauh dan Jerman yang menyandang status sebagai peringkat tiga FIBA EuroBasket 2022 memperkecil kedudukan dan menutup kuarter awal dengan skor 13-16.
Kuarter kedua berjalan sebaliknya. Latvia mencetak 18 angka, lebih baik dari kuarter pertama. Namun, Jerman yang tampil gemilang dengan mencetak 23 angka membalikkan keadaan menjadi 36-34.
Kuarter ketiga berjalan lebih sengit. Tembakan tiga angka Davis Bertans mengawali awal apik bagi Latvia yang merubah skor menjadi 37-36.
Kedua tim saling susul menyusul angka hingga kemudian dua kali free throw Moritz Wagner membuat Jerman masih unggul di kuarter ketiga dengan skor 62-59.
Jerman memulai kuarter keempat dengan sangat baik. Angka-angka yang disumbang Franz Wagner, Isaac Bonga, dan ditutup dengan dunk Moritz Wagner membuat tim asuhan Gordie Herbert itu unggul jauh 11 angka dengan skor 70-59 saat waktu menunjukkan delapan menit tersisa.
Tertinggal jauh tidak membuat Latvia panik. Pengalaman yang mengantarkan mereka menyingkirkan dua tim unggulan Prancis dan Spanyol di Piala Dunia FIBA 2023 berbicara pada laga ini.
Arturs Zagars kembali tampil memukau. Dengan total 24 poin, ia menjadikan skor menjadi selisih tipis 79-81 dengan waktu bermain tersisa 30 detik.
Jerman yang mengandalkan Dennis Schroder gagal melakukan tembakan dua angka dan dalam transisi Davis Bertans memegang bola.
Pebasket 2,08 meter untuk tim NBA Oklahoma City Thunder itu lalu melakukan tembakan tiga angka untuk memenangkan pertandingan, tapi sayangnya gagal karena bola hanya mengenai tepi ring, bola keluar, dan waktu telah habis.
Latvia sebagi tim debutan pun gagal melangkah lebih jauh di Piala Dunia FIBA 2023 dan hanya akan melangsungkan babak klasifikasi untuk memperebutkan peringkat 5-8.
"Kami tinggal satu kesempatan lagi untuk membuat sejarah yang lebih besar dari yang telah kami buat. Saya merasa seperti saya dan tim jika kami memiliki 100 kali lebih banyak untuk melakukan tembakan seperti yang dilakukan Davis, setiap kali kami akan memberinya bola dan mengambilnya tembakan itu (tiga angka),” kata Arturs Zagars.
“Dia baru saja meleset. Mudah-mudahan lain kali dia berhasil. Tapi semua orang senang dengan tembakan yang dia lakukan,” tambahnya.
Latvia akan menghadapi Italia pada Kamis (7/9) pukul 15.45 waktu setempat di Mall of Asia Arena sebelum kemudian melakoni partai terakhir untuk menentukan peringkat 5-8 dengan menghadapi Lithuania atau Slovenia pada Sabtu (9/9).
Sementara itu, kemenangan tipis membuat Jerman lolos ke babak semifinal Piala Dunia FIBA 2023, pertama kali sejak 2002, untuk menantang tim kuat Amerika Serikat pada Jumat (8/9) pukul 19.40 waktu setempat di Mall of Asia Arena.
Franz Wagner dari kubu Jerman mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik pada laga ini dengan 16 poin, 8 rebounds, dan 3 assist-nya.
Penyumbang poin terbanyak Jerman diikuti oleh Andreas Obst dengan 13 poin, Moritz Wagner dengan 12 poin, dan Johannes Thiemann dengan 10 poin.
"Menyenangkan, sejujurnya saya senang sebagai rekan satu tim karena dia (Franz Wagner) membuat segalanya lebih mudah, dan dia memenangkan pertandingan Anda. Sebagai saudara, saya senang dia tersenyum, dia lega,” kata Moritz Wagner.
Dari kubu Latvia, Arturs Zagars menjadi pencetak poin tertinggi dengan 24 poin, diikuti Davis Bertans dengan 20 poin, dan Rolands Smits dengan 14 poin.