Madiun (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun, Jawa Timur, terus berupaya menjaga ketersediaan pangan untuk menstabilkan harga komoditas dan laju inflasi di wilayah setempat.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan TPID setempat telah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga harga tetap terkendali dan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Meski bukan daerah penghasil bahan pangan, Kota Madiun tetap berupaya menjaga harga tetap stabil," ujar Wali Kota Maidi dalam rapat koordinasi TPID bersama stakeholder terkait di Gedung GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun, Selasa.
Sejumlah strategi tersebut mulai dari menjaga harga beras Bulog, menyubsidi BBM transportasi untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok dari daerah penghasil, peningkatan program pekarangan pangan lestari (P2L), serta subsidi pupuk bagi petani.
Pihaknya mengimbau TPID Kota Madiun terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat sehingga upaya-upaya yang dilakukan untuk menekan inflasi dapat tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Kediri Moch. Choirur Rofiq mengapresiasi upaya Pemkot Madiun yang bukan daerah penghasil bahan pangan namun tetap bisa menjaga kestabilan harga.
Apalagi, Kota Madiun selalu menjadi daerah dengan inflasi terendah dari delapan kabupaten/kota penghitung inflasi di Jatim.
"Tentunya ke depan upaya-upaya itu perlu kita jaga dan kita tingkatkan sehingga angka inflasi tetap terjaga," kata Choirur Rofiq.
Rapat koordinasi TPID Kota Madiun dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Moch. Choirur Rofiq, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Zulkipli, serta pimpinan BPS Kota Madiun, perwakilan Pertamina, Bulog, dan seluruh kepala OPD Pemkot Madiun.