Surabaya (ANTARA) - Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya meluncurkan sistem keamanan sepeda motor (Sikemo) untuk mencegah pencurian sepeda motor yang sering terjadi di masyarakat.
"Sistem ini dibuat untuk memberikan rasa aman pada pemilik motor meskipun motor dalam keadaan mati, namun sistem masih menyala selama terhubung dengan jaringan internet," kata salah satu dosen pembuat Sikemo, Ismail, S.Sos., M.Si., di Surabaya, Rabu.
Dosen Administrasi Publik Universitas Ubhara (Ubhara) itu membuat Sikemo bersama Prof. Saidah, M.T., Dimas Novian, S,Tr,T., M.Tr.T., dari Prodi Teknik Elektro dan dari Dandi Darmadi, S.I.P., M.A.P., dari Prodi Administrasi Publik.
"Sistem ini memakai sembilan perangkat jadi satu alat yang bisa memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan pertama yaitu on/off motor memakai kartu akses yang bisa diduplikasi pemilik. Karena pemakai motor biasanya kan bisa orang satu rumah," ujarnya.
Kemudian jika kendaraan masih bisa dinyalakan pencuri, maka pemilik bisa mematikan motor melalui gawai. Selain itu juga terdapat sistem yang mendata pengguna motor berdasarkan kartu aksesnya berdasarkan tanggal hingga jam penggunaannya.
"Ada kamera juga yang mengambil gambar pengemudi dan lingkungan sekitarnya. Misalkan dicuri, bisa langsung diketahui wajah pencurinya dari tangkapan kamera yang terhubung dengan gadget. Untuk kamera lingkungan juga mempermudah tracking motor dibawa ke mana saja," ujarnya.
Baca juga: Mobil listrik TITEN karya mahasiswa Unej sukses jawara di kancah internasional
Tracking juga bisa dilakukan pada motor karena sistem GPS yang terpasang. Sehingga bisa diketahui lokasi motor jika dicuri atau bahkan jika dibawa ke penadah pencurian motor.
"Karena alat ini sebenarnya bersifat universal ya, jadi juga bisa diterapkan di mobil-mobil. Untuk harga yang berkisar antara Rp 1,7 juta sampai Rp2 juta tadi itu," tuturnya.
Ia menambahkan perancangan sistem ini melalui riset dan produksi hingga dua bulan dan ke depan bisa diproduksi hingga instalasi ke motor hanya dalam waktu satu bulan.
"Berikutnya fitur-fitur lain akan kami lengkapi. Seperti mengkoneksikan alarm dengan klakson sehingga suaranya dari jarak beberapa meter bisa terdengar," ujarnya.
Rektor Ubhara, Irjen Pol. (Purn) Drs. Anton Setiadji, S.H., M.H., mengungkapkan kejadian curanmor memang tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat, bahkan pihak kepolisian juga kerap kehilangan kendaraannya. Untuk itu inovasi dalam pencegahan tindak kriminal ini sangat dibutuhkan.
"Inovasi ini sebagai bentuk tridharma perguruan tinggi kami. Banyak lagi inovasi mahasiswa kami yang kini terus kami kembangkan," ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa UM Surabaya kenalkan pestisida tembakau di Lamongan
Ia pun berharap inovasi para dosen dan mahasiswa ini bisa dikembangkan lebih masif dan diaplikasikan di lingkungan masyarakat.
Sementara itu, ketua pengurus Yayasan Brata Bhakti Daerah Jatim (YBBDJ) Kombes Pol. (Purn), Dra. Puji Astuti M.M., mengungkapkan inovasi ini menjadi kolaborasi civitas akademika yang bermanfaat.
Pihaknya juga mengapresiasi kerjasama berbagai pihak dalam mendukung terciptanya inovasi terbaru di lingkungan Ubhara.
"Saya sangat mengapresiasi inovasi ini, dan besar harapan kami Sikemo bisa mendapat hak paten dan akan menjadi hasil karya yang bisa dimanfaatkan masyarakat," ucapnya.