Ketua KKN kelompok lima UM Surabaya M Fahmi Royandi dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengharapkan sosialisasi yang diikuti oleh kelompok tani dari desa tersebut akan dapat berguna bagi keperluan pertanian untuk memanfaatkan daun tembakau yang tidak terpakai.
"Pestisida tembakau diharapkan dapat menggantikan atau menjadi sebuah alternatif dari pestisida kimia," ucapnya.
Menurut dia, ide tersebut berangkat dari pemanfaatan tembakau yang hanya dijual dalam bentuk bahan baku.
Baca juga: Mahasiswa Untag buat pemetaan penyebaran gizi buruk di Jatim
Baca juga: Mahasiswa Untag buat pemetaan penyebaran gizi buruk di Jatim
"Penyampaian materi terkait pestisida tembakau mencakup tentang penjelasan umum mengenai definisi pestisida dan kandungan tembakau, cara pembuatannya serta bagaimana pengaplikasiannya pada tumbuhan, kemudian kelebihan pestisida nabati serta perbandingan pestisida kimia dengan pestisida nabati," ujarnya.
Selain itu, pihaknya menilai pemanfaatan tembakau sebagai bahan dasar, secara ekonomi, akan lebih murah dibanding dengan pestisida kimia yang selama ini dipakai.
Sementara itu, dosen pendamping program KKN kelompok lima UM Surabaya M Febriyanto Firman Wijaya mengapresiasi langkah kreatif para mahasiswanya yang memanfaatkan bahan baku tembakau agar berdampak baik terutama pada bidang pertanian.
"Pemanfaatan tanaman tembakau sebagai pestisida organik ini dipilih karena kandungan nikotinnya yang tinggi, sehingga mampu mengusir hama pada tanaman," ucapnya.
Pada akhirnya, menurut dia, tanaman tembakau tidak lagi hanya digunakan untuk konsumsi rokok saja, namun juga bisa diolah menjadi pestisida organik.