Surabaya (ANTARA) - Tokoh muda asal Tulungagung Adib Muhammad Syarif, atau akrab disapa Gus Sakti menegaskan spirit perjuangan santri memiliki peranan penting dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.
Hal itu disampaikan Gus Sakti dalam keterangannya di Surabaya usai menjadi pembina upacara peringatan HUT Ke-78 Republik Indonesia di Pondok Pesantren Ar Ridwan, Kelutan, Kabupaten Trenggalek, Kamis.
"HUT RI ke 78 ini menjadi spirit santri karena kemerdekaan begitu erat dan tak bisa dipisahkan dengan santri semangat ini yang terus kita bawa untuk Indonesia lebih baik," kata Gus Sakti di hadapan ribuan santri.
Gus Sakti mengatakan dalam merebut kemerdekaan santri dan thoriqoh acap kali bergerak berseiring. Salah satu contoh nyatanya adalah perjuangan Pangeran Diponegoro yang menggerakkan kekuatan elemen masyarakat untuk mengusir Belanda.
"Semangat itu turun temurun diwariskan hingga keluarga kita untuk membawa semangat Indonesia merdeka," kata politikus PAN tersebut.
Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) RI Dapil Jatim VII, Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek tersebut berharap Kemerdekaan Indonesia bisa menjadi momentum santri untuk lebih mengikuti zaman.
"Santri identik dengan kaum sarungan dan ini sudah menjadi budaya, harapan tetap sarungan tapi juga melek teknologi, melek UMKM, dengan ini pesantren akan jadi produk unggulan bukan lagi menjadi pendidikan alternatif," kata Cucu pendiri Pondok Pesulukan Thoriqot Agung (PETA) Tulungagung ini.
Selain itu, kata Gus Sakti, Kemerdekaan Indonesia juga sebagai momentum kembali untuk meneguhkan spirit para santri, kiai, ulama yang telah mendahului.
"Hari ini para santri mempunyai tantangan yang berbeda, mengisi kemerdekaan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan santri," ucapnya.