Surabaya (ANTARA) - Adib Muhammd Syarif yang akrab disapa Gus Sakti siap meramaikan bursa calon ketua DPW Barisan Muda (BM) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur pada Pemilihan Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Tahun 2023.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai ketua (BM PAN Jatim) dan siap membantu PAN meraih hasil maksimal pada pemilu mendatang," kata Gus Sakti di Surabaya, Sabtu.
Diketahui, Gus Sakti juga bakal bersaing dengan pengusaha sukses yang dijuluki Crazy Rich Surabaya, Tom Liwafa dan Founder Mafia Gedang Royhan Ni'amilh yang akan ikut pemilihan Ketua DPW BM PAN Jatim.
Gus Sakti merupakan tokoh muda Islam yang lahir di Tulungagung dan tumbuh besar di tengah keluarga Pondok Pesulukan Thoriqot Agung (PETA). Pria kelahiran 21 Mei 1990 itu lulusan Fakultas Syariah di Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA).
Dia juga pernah menjabat Wakil Ketua BM PAN Tulungagung pada tahun 2022 hingga sekarang dan Ketua Komite Pemenangan Pemilu PAN Tulungagung pada 2021.
Tak hanya itu, sebelumnya juga beberapa mempunyai pengalaman menjabat yakni menjadi Dewan Penasehat Perkumpulan Pendidikan Olahraga Sulat Indah (Porsegal) tahun 2020.
Baca juga: Kemendagri sosialisasikan penetapan parpol peserta Pemilu 2024
Kemudian, 2018 Komisaris Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) PETA yang merupakan organisasi Usaha Pembiayaan untuk mengembangkan berbagai kegiatan usaha.
Dia juga pernah menjabat Pembina Rumah Suluk Arthatantra (RASA) yakni tempat untuk pembinaan dan pembentukan santri Tariqah di bidang entrepreneurship dan kegiatan ekonomi.
Bahkan, Gus Sakti juga pernah menjabat Bendahara Sultan Panjalu Sakanegara (SPSN) yakni Organisasi Masyarakat yang didirikan untuk berpartisipasi dalam hal politik.
Pada tahun 2009, dia sukses menjabat sebagai CEO Loodst Indonesia atau perusahaan yang bergerak di bidang Fashion, Coffee Shop, dan Event Organizer.
Gus Sakti menyebut jika terpilih menjadi ketua BM PAN Jatim dia akan memperkenalkan PAN sebagai partai modern yang merepresentasikan pemuda atau milenial.
"Menginterpretasikan Visi Misi PAN kepada masyarakat Jatim, khususnya kaum muda, untuk lebih berperan aktif dalam berpolitik praktis," kata dia.