Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo berkomitmen memberikan pembinaan dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) kepada pengelola koperasi di "Kota Santri" itu.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo Edi Wiyono mengemukakan bahwa pembinaan bagi pengelola koperasi dan usaha mikro penting dilakukan sehingga lebih profesional dalam mengelola koperasi berbagai bidang usaha termasuk simpan pinjam.
"Hari ini kami menggelar seminar perkoperasian dengan mengundang perwakilan pengelola koperasi yang terdata di Diskoperindag," ujar Edi usai acara seminar dan sarasehan perkoperasian di Pendopo Kabupaten Situbondo, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa seminar perkoperasian tujuan utamanya menciptakan kader-kader muda profesional dalam pengelolaan usaha koperasi dan termasuk meningkatkan SDM pengelola koperasi yang ada di Situbondo.
Selain itu, lanjut dia, seminar perkoperasian yang mendatangkan beberapa narasumber salah satunya Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari itu adalah cara pemerintah daerah setempat mempersiapkan generasi muda menjadi tenaga koperasi profesional dan punya kemampuan serta wawasan.
"Pemerintah terus berusaha memberikan pembinaan kepada pengelola koperasi, baik bidang usahanya menyediakan bahan baku, pemasaran hasil produksi maupun usaha simpan pinjam," ucapnya.
Menurut Edi, dalam mengelola koperasi perlu kebersamaan antara pengelola dan anggotanya karena pada dasarnya mengelola koperasi untuk berkembang lebih baik membutuhkan kebersamaan.
"Koperasi ini dari dan untuk anggotanya, yang artinya anggota koperasi juga harus punya rasa memiliki, sehingga tumbuh dan berkembang lebih baik dalam bidang usaha di koperasi itu sendiri," katanya.
Edi menyebutkan sebanyak 299 koperasi di Situbondo masuk kategori tidak sehat dari total 744 koperasi yang bergerak di bidang usaha penyediaan maupun pemasaran hasil produksi termasuk simpan pinjam dan lainnya.
"Jadi, di Situbondo ada 455 koperasi masuk kategori sehat, sedangkan 299 koperasi lainnya yang terdata di kami tidak sehat. Sedangkan kami hanya sebatas melakukan pendataan dan memberikan pembinaan, tidak melakukan pengawasan," tutur dia.
Edi menjelaskan bahwa penyebab 299 koperasi tidak sehat dikarenakan perlunya peningkatan sumber daya manusia atau SDM pengurus atau pengelola koperasi itu sendiri.
"Inilah pentingnya seminar perkoperasian sebagai upaya pemerintah daerah meningkatkan sumber daya manusia pengelola koperasi," kata dia.
Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo Wawan Setiawan mengemukakan bahwa pemerintah daerah terus akan terus memberikan pembinaan terhadap pengelola koperasi sehingga terwujudnya misi pemerintah daerah setempat.
"Kami berharap dengan dilaksanakannya pelatihan-pelatihan sebelumnya mampu membangkitkan kembali masa kejayaan koperasi saat ini dengan situasi dan kondisi yang baru," ujar Sekda Wawan.
Salah seorang pengurus Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Kecamatan Jangkar, Herman Fauzi mengapresiasi pemerintah daerah setempat dengan melaksanakan seminar dan mengundang pengelola koperasi.
"Apa yang disampaikan narasumber dalam seminar perkoperasian itu penting bagi kami bagaimana mengelola koperasi lebih baik," ucap dia.