Pamekasan - Kedatangan jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Misrawi (35) asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur, disambut isak tangis oleh keluarga, kerabat dan para tetangga di rumah duka di Dusun Pereng, Desa Pangtonggal, Kecamatan Proppo, Minggu malam. Misrawi, TKI yang meninggal di tempat kerjanya di Malaysia ini tiba di rumah duka sekitar pukul 22.30 WIB dengan menggunakan mobil ambulan dari RSD Pamekasan. Jerit tangis keluarga dan kerabat dekat Misrawi tidak tertahan begitu mobil bernomor polisi M 498 AP tiba di rumah duka dan petugas menggotong peti jenazah ke mushalla untuk dishalatkan. Bahkan istrinya Rumyani dan kedua Sahriyah dan Abdurrahman histeris saat melihat peti jenazah ayahnya. "Saat dia pamit hendak bekerja ke Malaysia, dia bilang agar bisa membahagiakan saya dan menyekolahkan anak-anaknya. Tapi kini dia justru pulang dalam kondisi tidak bernyawa," ucap Rumyani sambil sesunggukan menahan tangis. Misrawi berangkat ke luar negeri menjadi TKI di Malaysia lima bulan lalu. Menurut Rumyani, selama itu pula ia belum sempat mengirim uang sepersenpun untuk dirinya dan kedua anaknya. Ia berangkangkat ke Malaysia melalui perusahaan jasa tenaga kerja di Surabaya dan bekerja di Malaysia sebagai kuli bangunan. "Begitu tiba di Malaysia dia langsung mengabarkan bahwa sudah tiba dengan selamat dan sudah mendapatkan pekerjaan sebagai kuli bangunan disana," kata Rumyani. Saya, sambung Rumyani, sudah senang dengan kabar itu, karena itu berarti anak-anak memiliki harapan untuk bisa menyambung hidup. Namun, setelah lima bulan bekerja, tepatnya pada Jumat (16/9) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, ia menerima telepon dari Malaysia bahwa suaminya meninggal dunia. "Teman suami saya yang kebetulan juga warga desa ini mengabarkan bahwa suami saya itu meninggal dunia," katanya menuturkan. Jenazah TKI Misrawi tiba di Surabaya sekitar pukul 07.30 WIB Minggu malam dan tiga jam kemudian tiga di rumah duka di Dusun Pereng, Desa Pangtonggal, Kecamatan Proppo. Menurut salah seorang falimi Misrawi, Musi, ia meninggal dunia karena sakit. "Kata dokter di sana sakitnya komplikasi dan dia ini juga menderita hernia," katanya menjelaskan. Musi sendiri merupakan ponakan Misrawi yang juga ikut mengantar jenazah TKI asal Dusun Pereng, Desa Pangtonggal itu dan, juga bekerja di Malaysia lebih awal dari Misrawi. Sementara jenazah Misrawi sendiri baru dikebumikan sekitar pukul 01.30 WIB Senin dini hari di pemakanan umum desa setempat yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah duka. Misrawi meninggalkan seorang istri bernama Rumyani dan dua orang masing-masing bernama Sahriyah (14) lulusan SD dan Abdurrahman (5) yang kini masih duduk di bangku sekolah Taman Kanak-Kanak (TK).
Kedatangan TKI Misrawi Disambut Isak Tangis Keluarga
Senin, 19 September 2011 8:47 WIB