Kab Madiun (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Jawa Timur mewaspadai penyebaran penyakit antraks dengan memperketat lalu lintas hewan ternak sapi dan kambing yang masuk ke wilayahnya, terutama yang berasal dari Jawa Tengah dan DIY.
Kepala DKPP Kabupaten Madiun Sus Mardianti mengatakan mewaspadai antraks dan memperketat lalu lintas ternak tersebut dilakukan setelah turunnya instruksi Dinas Peternakan Jawa Timur beberapa hari lalu.
"Pengawasan terhadap lalu lintas ternak yang masuk wilayah Kabupaten Madiun diperketat, terutama daerah perbatasan dengan Ngawi, Magetan, dan Ponorogo," ujar Sus Mardianti di Madiun, Kamis.
Menurut dia, pengawasan utama akan dipusatkan di Kecamatan Saradan dan Pilangkenceng. Sebab, di daerah tersebut terdapat pasar hewan yang selama ini menjadi titik utama lalu lintas ternak dari berbagai daerah.
"Nanti diberikan surat keterangan kesehatan hewannya untuk ternak yang telah diawasi dan diperiksa," kata dia.
Dia menyebutkan pengawasan terhadap hewan ternak tersebut melibatkan 13 petugas DKPP. Mereka akan melakukan pemantauan di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.
Jika ada temuan ternak sakit, pihaknya langsung melaporkan ke Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta dan Dinas Peternakan Jatim. Petugas juga akan mendatangkan dokter hewan.
Sus berharap peternak yang mendapati ternaknya menunjukkan gejala penyakit antraks diminta segera melapor ke petugas lapangan atau dinasnya.
"Gejala terkena antraks juga kami sosialisasikan kepada peternak dan para jagal ternak," katanya.
Hingga saat ini DKPP Madiun tidak mendapatkan laporan adanya virus antraks terhadap ternak di daerah itu. Pihaknya terus melakukan upaya pencegahan agar virus penyakit antraks tersebut tidak masuk ke wilayah Madiun.