Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur memanfaatkan bekas kantor Kelurahan Wonokromo untuk mendukung pelaksanaan program rumah padat karya bagi warga miskin.
Menurut siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Kamis, Rumah Padat Karya Wani Wangi di bekas kantor Kelurahan Wonokromo di Jalan Pulo Wonokromo 170 C memproduksi toiletris seperti sabun dan pembersih lantai.
"Bidang usaha yang digerakkan dalam Rumah Padat Karya Wani Wangi adalah produksi sabun, pembersih lantai, sabun cuci piring, dan sebagainya," kata Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Tri Aji Nugroho.
Dia menjelaskan, produksi toiletris dipilih menjadi bidang usaha Rumah Padat Karya Wani Wangi karena toiletris tergolong barang habis pakai yang pasarnya cukup bagus.
"Itu menjadi salah satu alasan kami memilih produk ini," kata Aji.
Aji mengatakan bahwa di rumah padat karya saat ini ada tiga warga miskin di Kelurahan Wonokromo yang mengikuti pelatihan produksi sabun Wani Wangi.
Baca juga: Bangun ekosistem, Pemprov Jatim dukung gelaran "Manufacturing Surabaya 2023"
Pemerintah Kota Surabaya menggandeng PT Dua Sahabat Mendunia untuk memberikan pelatihan di rumah padat karya.
"Yang dilatih adalah para staf yang nantinya akan memproduksi ini. Harapannya, dengan pelatihan ini mereka bisa melakukan produksi secara mandiri, kemudian produknya bisa dipasarkan ke seluruh OPD (organisasi perangkat daerah), sekolah, maupun puskesmas," kata Aji.
Ia mengatakan bahwa setelah mendapat izin edar, produk toiletris buatan rumah padat karya juga bisa dipromosikan ke hotel, perkantoran, dan masyarakat.
"Sementara ini yang kami produksi ada dua jenis, yakni pembersih lantai dengan kemasan 800 mili liter dan jeriken, kemudian ada (pembersih) porselen dengan kemasan botol," katanya.
Aji mengatakan, kegiatan produksi di Rumah Padat Karya Wani Wangi diharapkan bisa optimal dan berkelanjutan.
Apabila kegiatan usaha di rumah padat karya berkembang, maka pemerintah kota bisa menambah fasilitas produksi untuk mendukung peningkatan ekonomi warga.
"Alat kami juga sesuai dengan pabrikan rumah tangga, yang memang kalau sekali produksi itu bisa menghasilkan ratusan botol," kata Aji.