Hujan deras yang mengguyur hampir sepanjang hari mulai Kamis (6/6) hingga Jumat siang telah memicu terjadinya bencana tanah longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Trenggalek.
Informasi resmi dari BPBD Trenggalek pada Jumat, longsor telah dilaporkan terjadi di jalur JLS ruas Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo.
Longsor juga terjadi di wilayah Kecamatan Munjungan sehingga menyebabkan rumah warga rusak.
"Longsor di JLS terjadi pada pukul 07.30 WIB. Tebing di titik itu, tepatnya jalan atas wisata Pasir Putih Karanggongso longsor dan menutup separuh badan jalan," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Triadi Atmono.
Saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas sehingga tidak menimbulkan korban.
Usai longsor, petugas gabungan langsung meninjau lokasi dan menutup separuh jalan yang longsor tersebut.
Selain belum dapat dilewati karena tumpukan material longsor, penutupan separuh jalan itu dilakukan seiring curah hujan yang masih mengguyur sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
"Saat itu untuk cuaca Kecamatan Watulimo hujan ringan-sedang," ujarnya.
Longsor itu dipicu kondisi tebing yang labil akibat hujan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Watulimo sejak Kamis (6/7) pukul 16.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
Selain di Watulimo, longsor juga terjadi di wilayah Desa Masaran Kecamatan Munjungan. Longsor tersebut mengakibatkan dinding sebuah rumah warga jebol.
Dinding rumah warga itu jebol setelah dihantam material longsor dari tebing setinggi tujuh meter di belakang rumahnya.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun untuk sementara waktu penghuni rumah mengungsi di tempat saudara karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan seiring curah hujan yang kerap mengguyur.
BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat untuk selalu waspada utamanya saat terjadi curah hujan yang mengguyur disertai angin kencang.
Merujuk laporan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, beberapa wilayah termasuk Trengalek berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi dampak cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur (Jatim).
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi dampak bencana hidrometeorologi di antaranya tanah longsor hingga banjir," katanya.