Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendorong langkah mitigasi bersama dalam mencegah atau meminimalkan risiko pohon tumbang yang mengancam keselamatan pengguna jalan, terutama saat hujan deras dan angin kencang di daerah itu.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Minggu telah menginstruksikan berbagai langkah strategis untuk meminimalkan risiko pohon tumbang di jalan raya, karena kasus serupa telah menimpa empat pengendara pada waktu dan lokasi berbeda, sehingga menyebabkan korban jiwa.
"Oleh karena itu, salah satu fokus kebijakan kita adalah mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam mitigasi bencana, khususnya di kawasan rawan seperti lereng pegunungan," kata Bupati Arifin atau Mas Ipin.
Kawasan hutan harus dikelola sesuai peruntukannya. Tidak boleh ada perubahan fungsi yang justru meningkatkan risiko bencana, seperti mengganti tanaman tegakan dengan lahan tegalan atau penambangan batu ilegal. "Ini sangat berbahaya," ucap Mas Ipin.
Untuk jangka panjang, Pemkab Trenggalek menggalakkan program reboisasi yang bertujuan tidak hanya mencegah bencana tetapi juga mengurangi emisi karbon.
Program ini diwujudkan melalui gerakan penanaman pohon yang melibatkan semua elemen masyarakat dan pemerintah.
"Setiap orang wajib menanam minimal satu pohon setiap tahun. Bahkan, kami di pemerintahan memberi contoh, seperti bupati menanam 50 pohon setahun, wakil bupati 40, dan seterusnya. Ini langkah kecil tapi berdampak besar," jelasnya.
Menurut data BPBD Trenggalek, sejak awal November hingga awal Desember tercatat 115 kejadian bencana, termasuk 25 insiden cuaca ekstrem yang memicu pohon tumbang di 49 desa.
Kepala BPBD Trenggalek Triadi Atmono, menyebut mitigasi terus dilakukan, seperti pemangkasan pohon yang berisiko tumbang di jalan nasional Trenggalek-Ponorogo, khususnya di Kecamatan Karangan, Trenggalek, dan Tugu.
"Pemotongan dilakukan secara berkala bersama petugas gabungan untuk memastikan keamanan pengguna jalan. Kami harap tidak ada lagi korban," kata Triadi.
Pemkab Trenggalek juga mengimbau warga mengelola lahan dengan bijak dan mengikuti rekomendasi tata ruang.
"Pemerintah siap mendukung masyarakat untuk memastikan langkah mitigasi ini efektif dan berkelanjutan," tutup Mas Ipin.