Melalui laporan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat, ketiga korban ditemukan sudah tidak bernyawa usai rumahnya tertimbun longsor pada bagian dapur dan kamar tidur.
"Dini hari tadi sekitar pukul 04.00 WIB kami mengevakuasi tiga korban meninggal dunia, yang merupakan satu keluarga," kata Patria.
Kejadian longsor pada Jumat (7/7) dini hari dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkanlongsor di beberapa titik, di antaranya longsor di KM 59 Jalur Piket Nol Lumajang - Malang.
Pantauan visual di lapangan, kata dia, memperkirakan panjang longsor sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter. Selain itu longsor juga terjadi di akses jalan menuju Ranupani.
Hingga kini tim gabungan telah mengerahkan alat berat guna melakukan pembukaan jalan yang tertutup total. Namun, kondisi cuaca dilokasi kejadian belum memungkinkan untuk melanjutkan upaya penanganan darurat.
Hal ini dikarenakan beberapa longsor susulan masih terjadi, sehingga lokasi akses jalan KM 59 Jalur Piket Nol Lumajang - Malang masih ditutup total.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan sebagai antisipasi BNPB mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan daerah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dari potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
"Ketika tidak terjadi hujan, warga dapat bergotong royong untuk mengidentifikasi kondisi tanah labil yang ada di sekitar. Apabila terjadi hujan deras dengan durasi panjang, warga dapat segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman," ujarnya.