Lumajang (ANTARA) - Tim SAR resmi menutup operasi pencarian korban tertimbun longsor di Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin malam, meskipun masih ada satu korban atas nama Junaidi, warga Kabupaten Malang yang belum ditemukan.
"Hari ini kami resmi menghentikan pencarian korban tertimbun longsor karena tim SAR telah melakukan pencarian selama tujuh hari secara maksimal, namun masih ada satu korban yang belum ditemukan," kata Koordinator Tim SAR dari Basarnas Jember Rudi Prahara saat dihubungi per telepon di Lumajang, Senin malam.
Tebing longsor menimpa empat orang penambang pasir di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo tepatnya berada di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan Perhutani petak 4 pada Selasa (4/6) pukul 11.30 WIB.
Empat orang tertimbun material tanah longsor tersebut yakni Junaedi (26) warga Kabupaten Malang, Dwi Suprapto (35) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kusnadi (40) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, dan Rohim warga Desa Sidomulyo-Kecamatan Pronojiwo.
Tiga korban longsor yang sudah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa yakni Kusnadi (40) ditemukan lebih dulu pada Selasa (4/6) sore, kemudian pada Rabu (5/6) ditemukan korban Dwi Suprapto dan pada Kamis (6/6) ditemukan korban Rohim.
"Meskipun operasi SAR secara resmi ditutup, tidak menutup kemungkinan pencarian akan dilakukan lagi apabila ada tanda-tanda keberadaan korban yang kini dinyatakan hilang tertimbun longsor," tuturnya.
Rudi mengatakan pihak Basarnas Jember siap dipanggil sewaktu-waktu apabila nantinya ada informasi titik terang tentang keberadaan korban yang belum ditemukan tersebut.
"Kami sudah berusaha maksimal dalam melakukan pencarian dengan menyisir lokasi longsor tersebut dengan bantuan sejumlah alat berat dan anjing pelacak K9 dari Polres Lumajang," katanya.
Ia mengakui ada beberapa kendala dalam melakukan pencarian korban karena lokasi longsor berada di bawah tebing dan kondisi tebing tersebut rawan longsor susulan, sehingga Tim SAR gabungan harus ekstra hati-hati dalam melakukan pencarian dengan memprioritaskan keselamatan petugas.
"Selain itu, tumpukan material longsor yang cukup tebal juga menjadi salah satu kendala untuk menemukan korban yang tertimbun longsor," ujarnya.