Pamekasan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Pamekasan, Jawa Timur merilis, penduduk miskin di wilayah itu pada 2022 terdata sebanyak 126 ribu jiwa lebih atau 13,93 persen, turun dibanding tahun 2021 yang mencapai 137 ribu jiwa atau 15,3 persen.
"Dengan demikian, jumlah penduduk miskin di Pamekasan berkurang sekitar 11 ribu jiwa lebih," kata Kepala BPS Pamekasan Anwar di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa.
Anwar menjelaskan, jika dibandingkan dengan wilayah lain di Jawa Timur, persentase penduduk miskin Kabupaten Pamekasan berada pada peringkat 32 dari 38 kabupaten/ kota.
Persentase penduduk miskin terendah adalah Kota Batu, yakni yakni 3,79 persen, sedangkan yang tertinggi adalah Kabupaten Sampang, yakni 21,61 persen.
"Jika dibanding tiga kabupaten lain yang ada di Pulau Madura, seperti Bangkalan, Sampang dan Sumenep, Pamekasan persentase penduduk miskin di Pamekasan yang paling rendah," katanya, menjelaskan.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Sampang tercatat 21,61 persen, Bangkalan 19,44 persen, Sumenep 18,76 persen.
Baca juga: Bupati Pamekasan: Pandemi COVID-19 meningkatkan angka kemiskinan
Anwar menjelaskan, dibanding rata-rata di Jawa Timur, persentase penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan ini memang masih di atas rata-rata.
"Sebab, persentase rata-rata Jawa Timur adalah 10,38 persen," katanya.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyatakan, keberhasilan Kabupaten Pamekasan menekan persentase kemiskinan itu, tidak lepas dari program pengembangan ekonomi yang dijalankan selama ini. Di antaranya program wirausaha baru (WUB) dan penyediaan pinjaman modal usaha dengan bunga rendah, yakni 1 persen.
WUB merupakan program prioritas Pemkab Pamekasan yang memfokuskan pada pembinaan dan pembentukan pelaku usaha baru terpadu, seperti pelatihan, pengurusan badan usaha dan bantuan modal dengan bunga rendah.
"Dan pembinaan yang kami lakukan bukan hanya berupa pelatihan saja, akan tetapi juga pembinaan berkelanjutan hingga upaya mencarikan pasar bagi peserta yang telah mengikuti program tersebut," katanya.
Dukungan anggaran untuk warga miskin dan kurang mampu namun memiliki prestasi akademik bagus, menurut dia juga menjadi pendorong rendahnya persentase penduduk miskin di wilayah itu.
Bupati menjelaskan, saat ini Pemkab Pamekasan menetap lima program prioritas, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan reformasi birokrasi.
Di bidang pendidikan, Pemkab Pamekasan menyediakan anggaran khusus berupa bantuan beasiswa kepada para santri miskin dan kurang mampu, serta beasiswa pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Di bidang kesehatan, Pemkab Pamekasan juga telah memberlakukan program cakupan kesehatan semesta, sehingga semua masyarakat bisa tercakup program, sedangkan di bidang ekonomi pada pengembangan wirausaha baru, serta bantuan modal usaha dengan bunga rendah.
"Kalau di bidang reformasi birokrasi, kami berupaya menciptakan sistem yang mencegah peluang oknum melakukan korupsi dengan cara bekerja sama dengan KPK dan Kejaksaan Negeri Pamekasan," kata bupati.