Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat berbelanja berbagai peralatan sekolah untuk dibagikan kepada pelajar kurang mampu dalam program Gerakan Belanja ke Pasar dan UMKM.
"Menghadapi tahun ajaran baru, kami fokus belanja kebutuhan sekolah. Hasil gerakan belanja ini akan diserahkan ke Kantor Koordinator Wilayah Kerja Satuan Pendidikan di masing-masing kecamatan, untuk disalurkan kepada siswa yang membutuhkan," ujarnya di Banyuwangi, Selasa.
Selain itu, kata Ipuk, ribuan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi itu juga bisa menyerahkan langsung hasil belanjanya kepada saudara atau tetangga sekitar yang membutuhkan.
Dia menjelaskan, program Gerakan Belanja ke Pasar dan UMKM yang dilaksanakan Pemkab Banyuwangi tiap tanggal "cantik" dengan mengajak ribuan ASN serta berbagai komunitas di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Gerakan belanja merupakan aksi serentak yang rutin digelar tiap tanggal "cantik" setiap bulan sejak April 2021. Hasilnya disumbangkan untuk warga kurang mampu," ujar Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga belanja alat tulis dan keperluan sekolah lainnya di sejumlah toko yang ada di kawasan kota Banyuwangi, di antaranya buku, tas, bolpoin, kotak pensil, serta alat tulis lainnya.
"Gerakan belanja memang dikolaborasikan untuk membantu warga yang membutuhkan. Peruntukannya disesuaikan dengan kondisi, misalnya untuk membantu korban COVID-19, balita stunting, ibu hamil berisiko tinggi dan sebagainya. Total transaksi yang didonasikan sekitar Rp700 juta hingga Rp900 juta tiap bulan," katanya.
Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Heni Sugiharti menambahkan, gerakan hari belanja ini tetap fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing wilayah (kecamatan).
"Misalnya kecamatan A masih memerlukan bantuan untuk anak stunting, belanjanya bisa disesuaikan, sehingga semuanya tetap jalan," ujarnya.