Gresik (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengajak sebanyak 20 Calon Kepala Perwakilan Republik Indonesia (RI) ke proyek Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan Java Intregrated Industrial Port And Estate (JIIPE), Kabupaten Gresik.
Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kemenlu Muhsin Syihab di Gresik, Rabu, mengatakan, ajakan ini untuk mendorong diplomasi ekonomi dan Investasi, sekaligus melihat multiplayer effect dari program hilirisasi pemerintah.
"Saya bangga bisa mengajak para calon duta besar dan calon konsulat jenderal RI untuk melihat secara langsung proyek pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, karena mendapatkan penjelasan dari pentingnya proyek ini baik dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan," kata Muhsin.
Menurutnya, proyek smelter ini merupakan bagian penting dari upaya menerjemahkan kebijakan dari pimpinan nasional yakni program hilirisasi nasional.
Dari program ini masyarakat internasional akan mulai memberikan perhatian kepada Indonesia yang kini sudah mulai bisa mandiri secara ekonomi.
Dalam kunjungannya, para calon Dubes dan Konsul RI disambut Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi dan sejumlah pimpinan proyek.
Dalam kesempatan itu, Calon Duta Besar RI untuk Rumania dan Moldova Meidyatama Suryodiningrat mengatakan kunjungan ini membuka mata semua bahwa yang dilakukan pemerintah adalah nyata.
"Kunjungan ini membuka mata, bahwa pembangunan ini dilakukan secara real dan tepat serta sesuai dengan perencanaan pemerintah," katanya
Seperti diketahui, PT Freeport Indonesia kini sedang membangun Smelter single line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan hingga 1.7 juta ton.
Nantinya jika sudah beroperasi nanti maka seluruh konsentrate produksi PTFI sudah dapat diolah dimurnikan di dalam negeri.
Saat ini konsentrate hasil produksi PT Freeport Indonesia 60 persen diekspor dan sisanya 40 persen diolah di dalam negeri di PT Smelting di Gresik katoda tembaga.(*)