Surabaya (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Kota Surabaya mengimbau kepada warga yang tidak memiliki keterampilan tidak datang mencari kerja di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Mencari pekerjaan dan tenaga kerja di Surabaya apa saja ada, lowongan juga tersedia. Tapi saya mengimbau (warga Surabaya) jangan membawa saudaranya dari desa, apalagi kalau tidak cakap dan terampil, bisa kalah dengan warga Surabaya," kata Kepala Dispernaker Surabaya Achmad Zaini dalam keterangannya di Surabaya, Minggu.
Sebagai kota besar kedua di Indonesia, Surabaya menjadi salah satu tujuan urbanisasi masyarakat dari daerah. Mereka yang datang pun memiliki beragam maksud dan tujuan, mulai dari mengenyam pendidikan, berobat di rumah sakit, hingga mencari pekerjaan.
Fenomena urbanisasi pasca-Lebaran, lanjut dia, biasa terjadi untuk mencari kerja. Namun, menurutnya, peluang kerja atau usaha itu tak hanya ada di kota besar seperti Surabaya, tapi ada juga di daerah asal warga.
"Saya mengimbau jangan membawa (saudaranya) dari desa, karena di tempat asal sebetulnya masih banyak peluang, pasti ada peluang," ujarnya.
Zaini menyebut di Kota Surabaya terdapat dua kesempatan kerja yaitu peluang usaha dan lapangan kerja. Peluang usaha diantaranya telah digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui program padat karya seperti laundri, cuci mobil, dan jahit. "Tapi jangan salah kalau (saudara) yang dibawa dari desa bisa jadi belum terampil, karena warga Surabaya sudah dilatih dengan terampil," ujarnya.
Selain peluang usaha, Zaini menyebut, kesempatan kerja di Kota Surabaya juga terbuka lebar. Bahkan, perusahaan yang tersedia di Surabaya jumlahnya mencapai 10 ribu lebih. Ribuan perusahaan itu pun menawarkan beragam jenis pekerjaan, mulai dari Human Resource Development (HRD), tekstil, hingga untuk pekerja kasar.
"Itu semua sudah kami siapkan khusus Arek Suroboyo. Kemudian kami sudah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2023 bahwa perusahaan di Surabaya sudah dikunci memprioritaskan warga Surabaya, khususnya warga sekitar," ucapnya.
Untuk bisa bersaing mendapatkan pekerjaan di bidang tertentu, kata dia, pastinya dibutuhkan keterampilan dan keahlian. Makanya, pemkot menyiapkan pelatihan kerja sesuai bakat dan minat warga Kota Surabaya.
Bahkan Disperinaker telah menyediakan ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo) sebuah aplikasi berbasis website link and match yang mempertemukan pencari kerja dan perusahaan yang mencari karyawan.
"Penduduk Surabaya sudah siap dilatih, ada ASSIK. Artinya Arek Surabaya dilatih sesuai keahlian dan minatnya. Seperti anak itu keahliannya ngelas, jangan dilatih administrasi, maka minatnya apa dilatih sesuai minat dan dicarikan pekerjaan," katanya.
Ia juga menyebut semua mall sudah ada nota kesepahaman (Mou) dengan pemkot bahwa minimal 50 persen pekerja itu warga Surabaya, termasuk termasuk penyewanya dan hotel.
Dispernaker diimbau warga tanpa ketrampilan tak cari kerja di Surabaya
Minggu, 30 April 2023 14:21 WIB