Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta guru agama mencetak anak didik mengerti dan memahami agama dan kitab sucinya serta memiliki akhlakul karimah.
"Saya minta tolong kepada panjenengan (anda) semua untuk menciptakan anak-anak yang mengerti agamanya. Jadikan anak-anak yang memiliki akhlakul karimah yang bisa membedakan mana yang baik dan benar. Kalau sudah dilandasi agama, maka tidak akan menyakiti lainnya, jadi bisa saling membantu," katanya saat bersilaturahim bersama ribuan guru agama di Surabaya, Senin.
Untuk itu para tenaga pendidik keagamaan diminta melakukan pendekatan kepada anak-anak sebab Pemkot Surabaya tengah fokus memperkuat ketahanan keluarga.
Hal ini, kata dia, dilakukan untuk menjaga kesehatan mental anak setelah kegiatan pembelajaran daring saat pandemi COVID-19.
Pemkot juga terus menciptakan ruang interaksi sebagai upaya mengantisipasi kenakalan remaja, salah satunya Sinau dan Ngaji Bareng di setiap Balai RW.
Menurutnya, anak-anak di Kota Surabaya tidak boleh hanya menghafal, tetapi juga harus mengerti arti dan makna dari kitab suci.
"Sehingga diharapkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di mana kegiatan sosial ini dalam kegiatan sehari-hari harus saling bergotong royong karena Surabaya adalah kota toleransi," ujarnya.
Pemkot Surabaya juga memberikan apresiasi kepada tenaga pendidik keagamaan melalui bantuan operasional yang sebelumnya pada 2022 mendapatkan bantuan operasional senilai Rp500 ribu pada 2023 akan dinaikkan menjadi Rp600 ribu setiap bulan.
"Mereka yang kami berikan apresiasi ini mengajar di Balai RW untuk Sinau dan Ngaji Bareng. Jadi dari setiap perwakilan semua agama," ucapnya.
Eri Cahyadi minta guru agama cetak anak berakhlakul karimah
Senin, 3 April 2023 22:08 WIB
Kalau sudah dilandasi agama, maka tidak akan menyakiti lainnya, jadi bisa saling membantu