Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun mencatat penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022 hingga akhir tahun mencapai 88,26 persen dari total anggaran sebesar Rp1,2 triliun.
Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan capaian penyerapan anggaran tahun 2022 tersebut tergolong tinggi.
"Bahkan sudah termasuk yang tertinggi di Tanah Air. Ini harus dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Meski tergolong tinggi, namun, diakui Maidi masih ada anggaran yang tidak terserap karena adanya selisih dari pagu dengan nilai kontrak.
"Sisa itu karena, misalnya proyek pembangunan anggarannya Rp10 miliar, kemudian dilelang dapatnya Rp9,5 miliar. Dengan begitu mesti sisa. Nah, sisa-sisa ini baru bisa dibelanjakan melalui (APBD) Perubahan," kata Wali Kota.
Pihaknya optimistis serapan anggaran di jajarannya pada tahun 2023 meningkat. Ia berharap program yang telah dianggarkan terserap secara maksimal dan tidak menjadi sisa lebih penghitungan anggaran (silpa).
Guna meningkatkan jumlah serapan, pihaknya terus intensif mengawal perkembangan setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
Pihaknya juga terus menginstruksikan kepada masing-masing OPD untuk memacu serapan anggaran di tiap dinas.
"Secara umum sudah baik ya. Pendapatan naik, belanja juga optimal," kata dia.
Wali Kota menambahkan di bidang investasi juga cukup baik. Setidaknya ada 20 investor besar yang masuk selama tahun 2022. Namun untuk besaran jumlah masih menunggu data lebih lanjut.
Tahun 2023 ini, Wali Kota optimistis bisa lebih baik. paling tidak di awal tahun ini sudah ada lima investor besar yang menyatakan ketertarikannya berinvestasi di Kota Madiun.
"Tapi kita tetap harus hati-hati ya. Jangan sampai inflasi tinggi yang menyebabkan biaya hidup juga tinggi. Dengan begitu UMR pasti minta naik. Kalau UMR tinggi investasi juga lesu. Makanya ini kita terus jaga agar tetap stabil," katanya.
Serapan APBD Kota Madiun capai 88,26 persen, Maidi optimistis 2023 meningkat
Sabtu, 25 Maret 2023 14:56 WIB