Surabaya (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya menyiapkan beasiswa untuk para santri dan santriwati serta guru diniyah yang ada di Kota Pahlawan, Jawa Timur, pada bulan Ramadhan tahun ini.
"InSya-Allah di bulan Ramadhan, ada program beasiswa, khususnya untuk santri dan santriwati di pesantren dan guru diniyah," kata Ketua Baznas Surabaya H. Moch Hamzah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, Baznas Surabaya akan terus meningkatkan beasiswa, khususnya bagi para pelajar dari kalangan warga tidak mampu di Kota Surabaya untuk program pendidikan 12 tahun.
"Sehingga, tidak ada lagi anak di Surabaya yang putus sekolah hanya karena persoalan biaya," kata dia.
Selain itu, Hamzah mengaku bersyukur karena Surabaya berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Baznas Award 2023 yang digelar di Puri Agung, Hotel Sahid, Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Pemkot Surabaya dan Baznas tebus ijazah 1.040 pelajar
Dua penghargaan itu adalah Wali Kota terbaik Pendukung Utama Pengelolaan Zakat yang diberikan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Program Pendidikan Terbaik yang diberikan kepada Baznas Surabaya.
Hamzah mengatakan Wali Kota Eri berhak menerima penghargaan tersebut, karena kebijakannya dalam mendukung pengelolaan zakat di Kota Surabaya, salah satunya mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Surabaya untuk membayarkan zakatnya 2,5 persen.
"Zakat dari ASN itu kemudian dikelola oleh Baznas Surabaya. Jadi, kebijakan beliau memang sangat luar biasa dalam mendukung pengelolaan zakat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, terpilihnya Surabaya sebagai kategori pendidikan terbaik, karena salah satu ikhtiarnya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warga Kota Surabaya, khususnya bagi mereka penerima manfaat atau beasiswa dari Baznas Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyatakan pihaknya tidak ingin ada anak Surabaya yang putus sekolah karena persoalan perekonomian keluarga. Baginya, pemkot harus selalu hadir untuk memastikan pendidikan anak-anak Surabaya terpenuhi.
"Prinsipnya, pemerintah harus bisa hadir. Kami ingin memastikan kualitas pendidikan di Surabaya bisa maksimal," ujarnya.