Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya menyerahkan bantuan biaya penebusan ijazah kepada 754 lulusan dari 140 SMA/SMK/MA swasta yang ada di wilayah setempat.
"Setelah menerima ijazah, tolong ijazahnya bisa dipergunakan untuk kepentingan kuliah ataupun mencari kerja," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.
Eri menjelaskan anggaran yang digunakan untuk menebus ijazah ratusan pelajar itu berasal dari hasil zakat para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya.
"Ini bukan menggunakan uang Pemkot apalagi wali kotanya, tetapi uang seluruh ASN Kota Surabaya yang dengan ikhlas menyumbangkan zakatnya untuk kepentingan masyarakat," papar Eri.
Program itu juga bagian kolaborasi antara Pemkot Surabaya, Baznas, dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) swasta di Kota Surabaya. Selain itu, juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang memiliki wewenang terhadap jenjang SMA/SMK.
Sementara, Ketua Baznas Surabaya Moch Hamzah menyampaikan tebus ijazah pada 2024 merupakan kali keenam yang dilakukan. Total biaya yang dialokasikan untuk menebus ijazah para pelajar tersebut sekitar Rp2,6 miliar.
"Ini adalah komitmen kita yang sudah berjalan lama. Saya berterima kasih kepada pihak sekolah swasta yang sudah bekerjasama dengan kita selama ini," ucap dia.
Salah seorang penerima bantuan bernama Zaid Muafak mengapresiasi program tersebut, karena ijazah miliknya sempat tertahan selama empat tahun, pada akhirnya bisa diambil.
"Senang pastinya karena saya lulus sejak 2020 lalu baru bisa ambil ijazah sekarang. Saya berterima kasih atas program tebus ijazah Pemkot Surabaya ini," katanya.
Zaid menambahkan ijazah yang sudah diterima akan digunakan untuk mencari pekerjaan.
"Saya pakai ijazahnya untuk melamar pekerjaan," ucap pria 23 tahun ini.