Banda Aceh (ANTARA) - Satu kapal yang diduga kuat mengangkut para imigran asal negara Myanmar etnis Rohingya kembali terpantau berada di wilayah perairan Aceh.
"Iya betul (nelayan melihat kapal Rohingya di perairan Aceh)," kata Sekretaris Panglima Laot (laut) Aceh Miftach Tjut Adek, di Banda Aceh, Jumat.
Kata Miftach, berdasarkan pantauan nelayan Aceh, kapal imigran Rohingya tersebut berada sekitar 8 sampai 10 mil laut Aceh. Mereka sudah terlihat oleh nelayan sejak dua hari lalu.
"Sejak tanggal 1 Februari 2023 sudah masuk perairan Aceh. Dan sejauh ini tidak ada tindakan apa-apa dari nelayan kita," ujarnya.
Miftach menyampaikan, nelayan Aceh tidak melakukan apapun terhadap mereka karena memang dilarang untuk menarik kapal pengungsi Rohingya tersebut ke daratan.
Sejauh ini, lanjut Miftach, berdasarkan laporan yang ia terima kapal yang ditumpangi imigran muslim tersebut belum terlihat adanya tanda-tanda kerusakan, artinya mesin kapal masih hidup.
Kemudian, pihak keamanan laut juga terus mengawasi pergerakan kapal para pengungsi Rohingya itu.
"Kapal pengungsi tersebut dalam pantauan dan pengawasan pihak keamanan laut. Mesin aktif tidak ada kerusakan," demikian Miftach Tjut Adek.