Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menegaskan bahwa jarak matahari ke bumi memang sedang berada pada titik terdekat di bulan Juli ini namun tidak berpengaruh terhadap suhu di permukaan bumi. "Saat ini memang matahari sedang berada pada jarak terdekat, tetapi tidak signifikan untuk memengaruhi suhu di permukaan bumi," kata Deputi bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan LAPAN, Prof Dr Thomas Djamaluddin di Jakarta, Selasa. Suhu bumi, ujarnya, lebih dipengaruhi oleh distribusi panas yang dilakukan oleh permukaan bumi yakni liputan awan, posisi matahari ada di utara atau selatan, musim, dan dinamika atmosfer (angin). Menurut dia, setiap tahun bumi mendekat dan menjauh dari matahari. Januari adalah jarak terjauhnya yakni sekitar 152 juta km, sedangkan jarak terdekat bumi-matahari terjadi pada Juli yakni sekitar 148 juta km, sehingga rata-rata jarak bumi-matahari 150 juta km. "Data internasional selama ini memang memperlihatkan tidak berpengaruhnya jarak bumi-matahari terhadap suhu bumi, bahkan satu derajat sekalipun. Jadi kalau ada pesan singkat seperti itu, itu adalah berita bohong," ucapnya. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada yang istimewa dari tahun 2012-2013, dimana diberitakan akan terjadi badai matahari berupa tingginya aktivitas matahari yang melontarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi, dan radiasi gelombang elektromagnetik. "Kepada manusia tidak ada pengaruh langsung. Hanya berpengaruh pada teknologi yang berbasis di antariksa seperti satelit yang berpengaruh pada komunikasi radio hingga navigasi," paparnya. Pemanasan bumi, ujar Djamal, bukan karena aktivitas matahari, tetapi karena aktivitas manusia yang menghasilkan karbon, seperti industrialisasi dan pembakaran minyak fosil.
Lapan: Jarak Matahari-Bumi Tak Pengaruhi Suhu Bumi
Selasa, 26 Juli 2011 16:21 WIB