Luas Areal Kedelai di Bojonegoro Meningkat

Bojonegoro - Luas areal tanaman kedelai di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), pada musim tanam kemarau in, mencapai 44 ribu hektare, meningkat sekitar 40 persen dibandingkan luas areal tanaman kedelai musim kemarau lalu. "Peningkatan luas areal tanaman kedelai di Bojonegoro , karena pengaruh serangan tanaman padi pada musim tanam sebelum ini," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Subekti, Selasa. Ia menjelaskan, dengan adanya serangan hama wereng yang mengakibatkan ribuan tanaman padi puso, pada musim tanam (MT) I dan II tahun ini, sebagian petani masih trauma menanam padi. Para petani, lanjutnya, yang areal sawahnya di irigasi teknis beralih menanam kedelai, karena relatif lebih aman dibandingkan dengan menanam padi, karena masih khawatir ada serangan hama wereng. Disebutkan, areal tanaman kedelai seluas 44 hektare tersebut, tersebar di puluhan desa di 15 kecamatan. Selain di daerah tadah hujan, tanaman kedelai yang ada tersebut, juga ditanam di daerah irigasi teknis, di antaranya di sejumlah desa di Kecamatan Balen, Sukosewu dan Kapas. "Rata-rata usia tanaman kedelai di Bojonegoro satu sampai dua bulan," katanya menjelaskan. Di antara, areal tanaman kedelai tersebut, tercatat seluas 8.000 hektare di 15 kecamatan, terdapat 800 laboratorium lapangan (LL). Di LL ini, para petani kedelai membahas bersama petugas penyuluh lapangan (PPL), menyangkut perkembangan tanaman kedelai di wilayah nya masing-masing, termasuk kemungkinan adanya serangan hama. "Sejauh ini perkembangan tanaman kedelai di Bojonegoro bagus tidak ada serangan hama yang bisa mengancam tanaman kedelai menjadi puso," katanya menjelaskan. Menjawab pertanyaan, Subekti optimis, pada musim panen kedelai, selain harga bisa terjaga dan stabil, juga produksinya bisa diserap di lokal Bojonegoro. Sebab, kebutuhan industri tempe, tahu, kecap yang ada di Bojonegoro, selama ini masih memanfaatkan produk kedelai dari luar, termasuk kedelai impor. "Justru kalau panen produksi kedelai yang ada masih kurang untuk mencukupi kebutuhan kedelai lokal Bojonegoro," katanya menegaskan. ***5***