Surabaya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Pahlawan, Jawa Timur, saat ini sudah mencapai 99,06 persen.
"Kini di era Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya (Eri Cahyadi dan Pak Armuji), pemenuhan kebutuhan air bersih PDAM telah mencapai 99,06 persen. Ini persentase layanan PDAM kepada warga Surabaya," kata Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, pada tahun 2023 dengan APBD senilai Rp11,2 triliun, kebijakan pembangunan di Kota Surabaya diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan mendasar dari rakyat seperti perbaikan rumah tidak layak huni, pembangunan jamban bagi warga tidak mampu.
"Selain itu juga pemberian beasiswa bagi pelajar SMA/SMK, pengentasan kemiskinan dan pengangguran, mendorong pertumbuhan UMKM dan rumah-rumah padat karya, dan sebagainya," kata Cak Awi panggilan lekatnya.
Menurut dia, berbagai kebijakan publik di Kota Surabaya terus diarahkan untuk menangani problem masyarakat. Hak ini dilakukan sejak era pemerintahan Wali Kota Surabaya Bambang DH, dilanjutkan periode kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini, dan kini Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji.
Sebelumnya, Cak Awi juga menyempatkan diri memenuhi undangan tasyakuran atas selesainya pembangunan jaringan air bersih dari PDAM dari warga perkampungan Karangpoh, Tandes, Surabaya pada Sabtu (17/12) malam.
Ketua RW 09 Karangpoh, Darkim mengatakan, pihaknya sudah bertahun-tahun agar jaringan air bersih PDAM bisa masuk di kampungnya. Bahkan, Darkim meminta Cak Awi saat itu agar ikut memperjuangankanya.
"Alhamdullilah, sekarang sudah terbangun. Kebutuhan air bersih warga telah terpenuhi. Kami ucapkan terima kasih," kata dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyatakan, pihaknya menargetkan seluruh wilayah di pada akhir 2023 sudah teraliri air dari jaringan PDAM.
"Insya Allah pada tahun 2023, semuanya sudah teraliri air," kata Cak Eri panggilan lekatnya.
Untuk mendukung hal itu, Cak Eri meminta Direksi PDAM Surabaya mengumpulkan lurah dan camat untuk menginformasikan di mana wilayahnya yang belum tersentuh jaringan pipa PDAM.