BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) terus berupaya untuk mewujudkan kemudahan bagi pekerja yang ingin memiliki atau merenovasi rumahnya melalui manfaat layanan tambahan (MLT) program jaminan hari tua (JHT).
Sebagai wujud nyata implementasi program tersebut, BPJamsostek kembali menggelar akad massal di Alana Regency Cemandi Sidoarjo yang disaksikan oleh Deputi Direktur Bidang Investasi Langsung BPJamsostek Nurendro Prasetyo, Deputi Direktur Wilayah BPJamsostek Jawa Timur Deny Yusyulian, Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division Head Bank BTN Iriska Dewayani dan Kakanwil 3 BTN Teguh Wahyudi.
Dalam sambutannya Nurendro, Rabu, mengatakan sejak November 2021 lalu pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 17 tahun 2021.
Dengan adanya aturan baru tersebut program MLT mengalami peningkatan manfaat yaitu adanya pengalihan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari skema umum atau komersial menjadi skema MLT.
"Selain itu nominal Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) juga meningkat menjadi maksimal Rp150 juta, KPR sebesar maksimal Rp500 juta, serta Pembiayaan Renovasi Perumahan (PRP) naik menjadi maksimal Rp200 juta," ujarnya.
Untuk memanfaatkan fasilitas ini harus peserta cukup memenuhi persyaratan umum yaitu terdaftar sebagai peserta aktif BPJamsostek minimal 1 tahun dan belum memiliki rumah sendiri.
"Selain itu pemberi kerja juga wajib tertib administrasi kepesertaan dan pembayaran iuran BPJamsostek," ujarnya
Ia mengatakan, penyaluran MLT ini merupakan Kolaborasi antara BPJamsostek dengan Bank BTN, juga dengan Bank Himbara dan Asbanda.
"Target kami supaya pekerja selain terlindungi dari resiko-resiko sosial juga bisa mempunyai akses mendapatkan rumah yang layak," ucapnya.
Kakanwil 3 BTN Teguh Wahyudi menyatakan BTN siap memberikan dukungan untuk menyukseskan program MLT dengan penyediaan perumahan bagi pekerja.
"Kami perlu mensosialisasikan bersama BPJamsostek di Kawasan-kawasan industri bahwa pekerja mempunyai fasilitas MLT untuk pembelian rumah," katanya.
Selama Tahun 2022 di wilayah 3 Jawa Timur sudah tersalur 308 unit rumah, dengan nilai Rp90 miliar.
"Target kami di tahun 2023 tercapai 1.000 unit," tuturnya.
Deputi Direktur Wilayah BPJamsostek Jawa Timur, Deny Yusyulian mengatakan MLT BPJamsostek merupakan manfaat layanan tambahan berupa fasilitas kredit pemilikan rumah bersubsidi untuk peserta BPJamsostek.
"Dengan adanya fasilitas ini diharapkan dapat memudahkan para peserta BPJamsostek untuk membeli rumah sejahtera," ucapnya.
Ia berharap, semua pekerja peserta BPJamsostek di Jawa Timur bisa merasakan manfaat dan program ini sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya karena salah satu instrumennya adalah social security.
Ia mengajak seluruh pekerja untuk memastikan diri terdaftar sebagai peserta BPJamsostek, dengan adanya MLT ini semoga semakin banyak pekerja yang dapat mewujudkan mimpi mereka memiliki rumah yang layak dan terjangkau, sehingga hidupnya menjadi sejahtera.
"Kerja keras bebas cemas, kerja keras setiap hari pekerja dan keluarga terlindungi," katanya.